dc.description.abstract | Kota Surabaya merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia. Luas
RTH Kota Surabaya 20.74% dari luas total, sedangkan target luasan minimal yaitu
30% dari luas kota. Kondisi tersebut menimbulkan ketidaknyamanan lingkungan,
salah satunya kebisingan. Taman kota dipercayai dapat mengendalikan kebisingan
kota. Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat kebisingan, menentukan efektivitas
vegetasi, mengkaji persepsi dan preferensi pengunjung di taman kota. Pengukuran
kebisingan diambil pada transek 2 taman kota (Taman Flora dan Kebun Bibit
Wonorejo) dan lahan terbuka, transek tersebut tegak lurus dengan sumber bising
yang dibedakan 3 titik pengukuran berdasarkan jarak 0 m, 25 m, 50 m dari sumber
bising dan pengukuran faktor iklim yang mempengaruhi kebisingan. Alat yang
digunakan yaitu sound level meter dan weather station. Berdasarkan hasil
penelitian, nilai kebisingan menurun signifikan dari 0 m ke 50 m. Namun, vegetasi
lebih efektif mereduksi kebisingan pada jarak 0 m ke 25 m, Taman Flora 41.27%
dan Kebun Bibit Wonorejo 59.42%. Persepsi pengunjung di kedua lokasi merasa
terganggu dengan kebisingan lalu lintas dan pengunjung lebih menginginkan upaya
peningkatan kenyamanan audial dengan cara pembuatan taman kota. | id |