dc.description.abstract | Trichinella spp. merupakan cacing golongan nematoda yang menyebabkan
penyakit pada manusia yang disebut trichinellosis. Penularan Trichinella dapat
terjadi bila manusia mengonsumsi daging babi mentah atau yang proses
pemasakannya tidak matang dan daging tersebut berasal dari babi yang terinfeksi
cacing Trichinella. Daging babi harus aman dan layak untuk dikonsumsi. Terkait
hal tersebut maka perlu dilakukan pendekatan analisis risiko terhadap Trichinella
untuk menjamin keamanan pangan.
Tujuan dari penelitian ini untuk menilai risiko infeksi Trichinella melalui
daging babi di DKI Jakarta terhadap manusia dan hewan rentan lainnya. Penilaian
risiko terhadap Trichinella mengacu ke penilaian risiko dari badan kesehatan
hewan dunia (Office International des Epizootica (OIE)) dengan kategori
penilaian mengacu ke Biosecurity Australia (BA) dan ketidakpastian mengacu ke
kategorisasi dari The European Food Safety Authority (EFSA). Data yang
digunakan adalah data primer (pendapat pakar, kuesioner, dan observasi) dan data
sekunder (literatur dan laporan baik yang dipublikasi maupun yang tidak
dipublikasi). Penilaian risiko dilakukan dari peternakan sampai di konsumen.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi diketahui bahwa daging babi
yang berada di DKI Jakarta sebagian besar berasal dari rumah potong hewan
(RPH) Kapuk Kota DKI Jakarta dan tempat pemotongan daerah Sewan Kota
Tangerang. Setelah pemotongan, daging babi didistribusi ke pedagang daging babi
di pasar atau langsung ke rumah makan. Nilai dari kemungkinan penilaian
pelepasan adalah rendah dan uncertainty rendah.
Penilaian pendedahan dibagi menjadi pendedahan pada konsumen rumah
makan dan konsumen rumah tangga. Hasil dari penilaian pendedahan secara
keseluruhan adalah rendah karena pola mengonsumsi masyarakat yang menjadi
responden adalah mengonsumsi daging babi yang diolah sampai matang dan
limbah rumah makan dan rumah tangga yang dapat menjadi salah satu sumber
penularan Trichinella tidak digunakan sebagai pakan ternak babi. Tingkat
uncertainty pada penilaian pendedahan adalah rendah.
Penilaian dampak dibagi menjadi dampak langsung dan tidak langsung.
Penilaian dampak secara keseluruhan dari Trichinella adalah sedang karena
infeksi Trichinella pada babi tidak menimbulkan kematian hanya bersifat
subklinis. Dampak tidak langsung berpengaruh pada biaya yang dikeluarkan
untuk pengendalian tinggi dan biaya untuk penerapan biosekuriti agar tidak ada
lalu lintas hewan rentan baik dikandang babi maupun lingkungan tempat tinggal
masyarakat.
Hasil dari penilaian risiko infeksi Trichinella secara keseluruhan
memberikan nilai estimasi risiko amat sangat rendah yang berarti infeksi
Trichinella kejadiannya amat sangat tidak mungkin terjadi namun tetap terdapat
kemungkinan untuk terjadi. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan manajemen
risiko mengingat Trichinella bersifat zoonosis yang dapat mengganggu kesehatan
manusia. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk menurunkan kemungkinan
infeksi menjadi dapat diabaikan. Tindakan tersebut diantaranya adalah melakukan
pemeriksaan Trichinella secara rutin atau berkala di tingkat peternakan dan rumah
potong, sosialisasi kepada pedagang daging babi untuk melakukan pembekuan
daging yang dijual agar dapat mematikan larva Trichinella sehingga masyarakat
bisa mendapatkan daging yang aman dan sehat, public awareness pada
masyarakat mengenai cara penanganan dan pengolahan daging babi yang benar
agar terhindar dari penularan Trichinella. | id |