Karakterisasi dan Pengembangan Tanin Ekstrak Kulit Mangium (Acacia mangium Willd.) sebagai Perekat Kayu Laminasi.
View/ Open
Date
2018Author
Jessica
Hadi, Yusuf Sudo
Massijaya, Muh Yusram
Santoso, Adi
Metadata
Show full item recordAbstract
Perekat merupakan salah satu bahan utama yang amat penting dalam
industri kayu komposit (majemuk), perekat juga dapat mempengaruhi kekuatan
dan kualitas dari produk komposit tersebut. Sampai saat ini perekat yang sering
digunakan di industri perkayuan Indonesia merupakan perekat sintetis impor dan
berbahan baku fosil yang kian hari harganya semakin mahal. Tanin adalah salah
satu senyawa polifenol alami yang dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan
bio-adhesive. Tanin dapat diperoleh dari proses ekstraksi tanaman, terutama pada
bagian kulit pohon. Salah satu jenis tanaman yang memiliki kandungan tanin yang
tinggi adalah mangium (Acacia mangium). Pada penelitian ini, ekstrak tanin yang
berasal dari kulit kayu mangium dikopolimerisasi dengan resorsinol dan
formaldehida dalam suasana basa untuk membuat perekat tanin resorsinol
formaldehida (TRF).
Penentuan formulasi terbaik dilakukan dengan cara penentuan kelarutan
ekstrak padatan terhadap ekstrak cair, pengaruh penambahan resorsinol pada tanin
mangium terhadap bilangan Stiasny, pengaruh penambahan formaldehida pada
tanin mangium terhadap padatan, dan uji derajat kirstalinitas perekat tanin
formaldehida (TF). Setelah diperoleh formulasi terbaik yakni 1:0.09:0.10, Tanin
(T) direaksikan dengan resorsinol (R) dan formaldehida (F) dalam suasana basa
untuk membuat perekat. Selanjutnya dilakukan pengujian sifat fisis dan kimia dari
tanin dan perekat TRF. Kemudian dibuat papan laminasi silang dan glulam lima
lapis menggunakan kayu sengon (Falcataria moluccana), jabon (Anthocephalus
cadamba), pinus (Pinus merkusii), dan mangium (Acacia mangium) yang direkat
menggunakan perekat TRF dengan berat labur 280 g.m-2, dikempa dingin pada
tekanan spesifik 10 kg.cm-2 selama 4 jam, kemudian diklem selama 24 jam. Lalu
dilakukan pengujian sifat fisis dan mekanis papan laminasi silang dan glulam
berdasarkan Japanese Agricultural Standard (JAS) 234-2003. Pada penelitian ini
juga dipelajari penetrasi perekat dan tebal garis rekat campuran tanin dengan
perekat fenol formaldehida (Phenol formaldehyde, PF) pada produk kayu lapis
dari jenis kayu jabon, mindi (Melia azedarach), dan mangium. Penetrasi perekat
pada kayu lapis mangium dan jabon semakin dalam seiring bertambahnya
komposisi tanin pada campuran perekat PF, tetapi akan menurun pada kayu lapis
mindi, sedangkan untuk ketebalan garis rekat semakin tinggi kadar tanin dalam
campuran perekat PF, maka garis rekat akan menipis. Kekuatan papan meningkat
seiring bertambahnya kadar tanin pada perekat campuran PF dan seluruh kayu
lapis dari jenis mangium serta kayu yang direkatkan dengan perekat PF dengan
tambahan tanin sebanyak 20% memenuhi standar EN 314-2 1993.
Perekat TRF memiliki penampakan dan berat jenis yang serupa dengan
perekat phenol resorcinol formaldehyde (PRF), akan tetapi memiliki kadar
padatan, kekentalan, dan waktu tergelatinasi yang berbeda. Hasil analisis
menggunakan spektroskopi MALDI-TOF, ekstrak tanin mangium diklasifikasikan
sebagai tanin terkondensasi. Hasil pirolisis GCMS menunjukkan ekstrak tanin
memiliki kandungan fenolik 49%. Kopolimerisasi dalam TRF terindikasi dari
adanya pergeseran bilangan gelombang pada hasil analisis menggunakan FT-IR,
penurunan persentase kadar fenolik, serta peningkatan pH, derajat kristalinitas,
dan suhu leleh.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa tanin
mangium dapat dijadikan sebagai perekat TRF untuk pembuatan papan laminasi
silang dan glulam dengan metode cold-set, namun hanya nilai kadar air dan
modulus of rupture (MOR) dari glulam yang memenuhi standar JAS 234-2003.
Sedangkan, untuk papan laminasi silang hanya nilai kadar air yang memenuhi
standar JAS 234-2003. Selain itu, emisi formaldehida yang dihasilkan dari perekat
TRF termasuk klasifikasi F**** dengan kategori terendah dan terbaik. Perekat
TRF sesuai untuk kayu berkerapatan rendah dan kualitas yang dihasilkan sama
dengan perekat PRF dalam penggunaan kondisi kering.
Collections
- DT - Forestry [347]