Show simple item record

dc.contributor.advisorArifin, Hadi Susilo
dc.contributor.advisorNurhayati
dc.contributor.authorPangestu, Anggi
dc.date.accessioned2019-01-02T04:54:47Z
dc.date.available2019-01-02T04:54:47Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95308
dc.description.abstractBekantan merupakan primata endemik Kalimantan Selatan. Perburuan, perubahan guna lahan, kebakaran hutan dan ancaman predator telah menyebabkan keberadaan bekantan semakin terancam. Berdasarkan peraturan pemerintah No. 7/1999 bekantan adalah hewan yang dilindungi. Terjadinya kebakaran merupakan faktor yang sangat signifikan dalam menyebabkan berkurangnya habitat bekantan di Kabupaten Tapin. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kesesuaian lanskap habitat bekantan yang dilakukan dengan menggunakan metode Sistem Informasi Geografis. Pemetaan dalam penelitian ini dilakukan dengan konsep scoring pada 4 variabel yang ditentukan yaitu batuan penyusun, sistem lahan, tutupan lahan, jarak dari sungai. Hasil dari penelitian ini, menunjukkan bahwa setelah overlay pada masing-masing variabel yang ditentukan, didapatkan peta kesesuaian habitat bekantan. Berdasarkan peta kesesuaian terdapat 30,3 Ha (40,6%) termasuk dalam kelas yang sesuai dan 44,3 Ha (59,3%) termasuk dalam kelas yang paling sesuai. Namun, jika dibuat dengan mempertimbangkan faktor pembatas maka diperoleh 44,5 (59%) dengan kesesuaian kelas 1. 9,4 ha (12,6%) termasuk dalam kelas 2. 20 ha (27%) termasuk dalam kelas 3 (Sesuai). Tutupan lahan dan variabel jarak dari sungai merupakan variabel pembatas pada klasifikasi kelas kesesuaian habitat. Untuk mengetahui jenis tumbuhan pada habitat bekantan di lokasi studi, dilakukan dengan analisis vegetasi, menggunakan metode Systematic Purposive sampling with random start. Lokasi studi disusun oleh 19 jenis tumbuhan bawah dan 4 jenis pohon. Jenis dominan dan kodominan penyusun lanskap habitat ekowisata bekantan tersebar secara teratur yang menunjukkan adanya persaingan dalam mendapatkan hara dan ruang. Pada tingkat tumbuhan bawah di dominasi oleh Stenochlaena palustris dan Scirpus grossus pada lokasi A dan B sedangkan pada Lokasi C di dominasi Eleocharis dulcis dan Jussieua erecta. Pada jenis pepohonan disusun oleh jenis Melaleuca cajuputi, Muntingia sp, Alstonia angustifolia, Shorea balangeran, dan Albizia falcataria. Pada ketiga lokasi memiliki nilai kesamaan yang rendah pada jenis tumbuhan bawah, tingkat semai, pancang. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai daya dukung untuk rekreasi piknik adalah sebanyak 1117 orang/tahun. Untuk kegiatan bersampan adalah 12783 orang/tahun untuk kegiatan memancing adalah 267.874 orang/tahun. untuk kegiatan berkemah adalah 10548 orang/tahun. Untuk kegiatan interpretasi satwa dan foto hunting adalah 38.000 orang/tahun. Hasil perhitungan daya dukung terhadap kegiatan berenang adalah 15.697 orang/tahun. Sementara aspek aksesibilitas menuju EBT merupakan permasalahan dalam pengembangan EBT, karena sulitnya mengakses EBT.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcLandscape Architectureid
dc.subject.ddcEcotourismid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcKalimantan Selatanid
dc.titleKesesuaian Lanskap Habitat Bekantan pada Kawasan Ekowisata Kabupaten Tapin Kalimantan Selatanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAnalisis vegetasiid
dc.subject.keyworddaya dukungid
dc.subject.keywordGeographic Information Systemid
dc.subject.keywordkesesuaian lanskapid
dc.subject.keywordNasalis larvatusid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record