Show simple item record

dc.contributor.advisorAnas, Iswandi
dc.contributor.advisorSutandi, Atang
dc.contributor.advisorIshak
dc.contributor.authorBachtiar, Taufiq
dc.date.accessioned2018-12-04T02:13:08Z
dc.date.available2018-12-04T02:13:08Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95283
dc.description.abstractPupuk hayati harus disusun dari jenis bahan pembawa yang baik untuk mendukung dan mempertahankan populasi mikrob fungsional tetap tinggi selama masa penyimpanan. Penggunaan sterilisasi pada bahan pembawa dengan metode pemanasan basah (autoclave) dapat memicu munculnya logam-logam seperti Mn2+, Fe2+ dan Zn2+ menjadi lebih tersedia. Hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan mikrob-mikrob fungsional yang diinokulasikan dalam pupuk hayati. Sterilisasi dengan menggunakan sinar gamma diharapkan dapat menjadi solusi alternatif dalam meningkatkan kualitas pupuk hayati karena sedikit merusak bahan dan juga efektif mensterilkan bahan pembawa. Penelitian ini terbagi atas tiga tahapan percobaan. Penelitian 1 dan 2 dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Tanah DITSL Fakultas Pertanian IPB dan Laboratorium Pemupukan dan Nutrisi Tanaman PAIR BATAN. Penelitian 3 dilakukan di rumah kaca Bidang Pertanian PAIR-BATAN. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2016 sampai Mei 2017. Pelaksanaan penelitian 1 adalah: Uji pengaruh sterilisasi sinar gamma dan autoclave terhadap pH, P tersedia, nitrat tersedia, Mn2+, Fe2+, Zn2+ tersedia, dan sterilitas pada bahan pembawa. Penelitian 2 bertujuan untuk menguji kemampuan pupuk hayati dengan tahapan: (1) Persiapan isolat Rhizobium (2) Uji Rhizobium secara in vivo (3) Persiapan mikrob pelarut fosfat dan bahan fosfat alam (4) Uji kompatibilitas mikrob (5) Pengujian pengaruh mikrob Rhizobium R1 dan FPF4 secara In vivo pada tanaman kedelai Mutiara 3 (6) Pengujian pengaruh jenis bahan pembawa terhadap beberapa karakter kimia bahan pembawa dan viabilitas sel selama 3 bulan masa simpan. Percobaan tahap 3 adalah: Pengujian pengaruh pupuk hayati dengan bahan pembawa yang diberi perlakuan autoclave dan iradiasi pada tanaman kedelai Mutiara 3. Hasil pengujian pada tahap 1 menunjukkan bahwa perlakuan sterilisasi dengan autoclave dan iradiasi gamma Co-60 berpengaruh terhadap perubahan karakteristik kimia bahan. Pada Latosol Jasinga, kompos, dan gambut Kalimantan pH menurun setelah perlakuan iradiasi dan autoclave. Perlakuan sterilisasi autoclave dan iradiasi dapat meningkatkan P tersedia pada bahan pembawa dari 2,6 - 4 kali kontrol. Kandungan nitrat larut air dalam bahan pembawa Latosol Jasinga, Gambut Rawa Pening, dan Gambut Kalimantan meningkat signifikan, sementara pada Latosol Pasar Jumat dan kompos tidak signifikan dengan kontrol. Peningkatan logam-logam Mn2+, Fe2+, Zn2+ dengan nilai tertinggi diperoleh pada semua bahan pembawa pada perlakuan autoclave dengan peningkatan rata-rata 2 sampai 3 kali kontrol. Hasil pengamatan pada percobaan tahap 2 diketahui bahwa dari 4 jenis Rhizobium yang diuji, Rhizobium isolat R1 mampu meningkatkan berat kering tanaman kedelai sebesar 19.75% dengan serapan N sebesar 25.88% dari kontrol. Dari 3 jenis mikrob pelarut fosfat, isolat FPF4 mampu melarutkan fosfat sukar larut dalam media sebesar 51.13 kali dari kontrol. Pengujian kompatibilitas memperlihatkan bahwa kedua jenis mikrob ini kompatibel. Penggunaan kultur campuran Rhizobium isolat R1 dan FPF4 secara langsung pada tanaman kedelai mampu meningkatkan berat kering tanaman dan serapan N tanaman masing-masing sebesar 76.06% dan 100.87% dari kontrol. Komposisi bahan pembawa yang diuji adalah: 1)b0=gambut; 2)b1= 50% gambut+ 50% biochar; 3) b2=50% gambut + 50% fosfat alam; 4)b3=50%gambut+25% biochar+25% fosfat alam; 5)b4= biochar. Perlakuan autoclave (a) dan iradiasi sinar gamma 30 kGy (r) diberikan pada komposisi bahan pembawa. Nilai pH pada komposisi bahan yang disterilisasi dengan autoclave berada pada kisaran 5.45 sampai dengan 5.56, sedangkan dengan iradiasi sinar gamma 30 kGy nilai pH komposisi bahan pembawa lebih tinggi yaitu berada pada kisaran 5.49 sampai dengan 6.75. Perlakuan biochar 100% (b4) dengan metode autoclave (a) mampu menahan kelarutan nitrat 1.2 kali bila dibandingkan bahan pembawa gambut Rawa Pening saja. Sedangkan bila dengan metode iradiasi (r) bahan pembawa biochar 100% (b4) mampu menahan 3.29 kali dari bahan pembawa gambut Rawa Pening. Kelarutan P dalam air tertinggi diperoleh pada bahan pembawa jenis biochar dengan metode sterilisasi yaitu sebesar 24 kali dari gambut Rawa Pening. Percobaan tahap 3 bertujuan menguji pengaruh pupuk hayati dengan bahan pembawa yang telah disterilisasi baik oleh autoclave maupun iradiasi sinar gamma Co-60 pada tanaman kedelai. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 23 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah isolat Rhizobium R1 dan mikrob pelarut fosfat FPF4 yang diinokulasikan pada bahan pembawa : 1) gambut (iradiasi dan autoclave); 2)50% gambut + 50% biochar(iradiasi dan autoclave); 3) 50% gambut + 50% fosfat alam (iradiasi dan autoclave); 4) 50%gambut+25% biochar+25% fosfat alam (iradiasi dan autoclave); dan 5) biochar (iradiasi dan autoclave). Perlakuan lainnya meliputi penambahan 50% NPK terhadap kombinasi perlakuan jenis bahan pembawa dan metode sterilisasi sebelumnya. Sebagai pembanding ditambahkan perlakuan berupa kontrol (tanpa pupuk hayati dan pupuk kimia), 50% (NPK), dan 100% (NPK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan pembawa dengan perlakuan sterilisasi iradiasi sinar gamma Co-60 lebih baik dalam mendukung pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Biochar dengan sterilisasi iradiasi sinar gamma Co-60 ditambah 50% (NPK) secara signifikan meningkatkan serapan N pada biji tanaman kedelai sebesar 41.91%, serapan P brangkasan dan biji kedelai masing-masing sebanyak 96.22% dan 9.68% dari kontrol. Perlakuan biochar dengan sterilisasi iradiasi sinar gamma ditambah 50% (NPK) juga mampu meningkatkan hasil berat kering biji kedelai per pot sebesar 41.22% dari kontrol. Secara umum, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sterilisasi dengan dosis iradiasi sinar gamma 30 kGy pada bahan pembawa dapat meningkatkan kualitas pupuk hayati. Sterilisasi dengan sinar gamma Co-60 menunjukkan nilai unsur-unsur logam yang terlarut lebih kecil, viabilitas mikrob yang lebih tinggi, dan pengaruh pada hasil tanaman kedelai yang lebih baik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcSoil Biotechnologyid
dc.subject.ddcBiofertilizerid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcJakarta Selatanid
dc.titlePeningkatan Kualitas Pupuk Hayati Melalui Sterilisasi Bahan Pembawa Dengan Sinar Gamma Co-6id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbahan pembawaid
dc.subject.keywordiradiasiid
dc.subject.keywordgammaid
dc.subject.keywordpupuk hayatiid
dc.subject.keywordRhizobiumid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record