Nilai Ekonomi Burung Merak Hijau (Pavo muticus) dalam Kesenian Reog Ponorogo.
View/ Open
Date
2018Author
Anuari, Fitria
Hermowo, Jarwadi Budi
Sunarminto, Tutut
Metadata
Show full item recordAbstract
Merak hijau (Pavo muticus) memiliki kecantikan dalam bentuk tubuh dan warna
bulu sehingga dimanfaatkan untuk bahan baku kesenian Reog Ponorogo. Reog Ponorogo
merupakan salah satu identititas kesenian Kabupaten Ponorogo yang salah satu tokoh
keseniannya membutuhkan merak hijau sebagai bahan baku yaitu dadak merak. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman pemanfaatan, dan untuk
menghitung nilai ekonomi masyarakat tentang merak hijau berdasarkan pemanfaatan di
Kabupaten Ponorogo. Metode pengumpulan data menggunakan observasi lapang,
wawancara, kuisioner, dan studi literatur. Pengrajin reog di Kabupaten Ponorogo sebanyak
31 pengrajin namun yang memanfaatkan merak hijau berjumlah 58% sehingga cukup
banyak bahan baku merak hijau yang dibutuhkan oleh pengrajin. Nilai ekonomi merak
hijau termasuk dalam skala mikro sebesar Rp 50.000.000 sehingga dapat menghasilkan
ekonomi masyarakat Ponorogo meskipun masih berskala kecil. Kesenian Reog Ponorogo
yang menjadi ciri khasnya adalah dadak merak yang dapat bertahan selama 5 taun dalam
perawatan. Perwatan yang paling utama adalah menjaga kebersihan serta kelembaban suhu
ruangan agar bulu tidak mudah rontok. Kabupaten Ponorogo setiap tahun
menyelenggarakan festival yang bertujuan mengenalkan kebudayaan pada seluruh
masyarakat Indonesia dan dunia sehingga pada festival ini kebutuhan merak meningkat
dikarenakan setiap paguyuban harus menampilkan kesenian reognya terutama dadak
merak.