Keanekaragaman Fissidens Hedw. (Bryophyta: Fissidentaceae) di Kalimantan Bagian Timur
View/ Open
Date
2018Author
Agustiorini, Sarah
Ariyanti, Nunik Sri
Rifai, Mien Ahmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Lumut sejati merupakan satu dari tiga divisi tumbuhan tidak berpembuluh
(Bryophyta, Marchantiophyta, Anthocerotophyta). Kelompok tumbuhan tidak
berpembuluh ini umumnya dijumpai pada ekosistem dengan kondisi lingkungan
lembap dan memiliki peran ekologi, antara lain terlibat dalam siklus nutrisi, sebagai
bioindikator, wadah resapan air hujan, dan menjaga keseimbangan air. Fissidens
yang diklasifikasikan dalam suku bermarga tunggal Fissidentaceae merupakan
lumut sejati (Divisi Bryophyta). Marga ini mudah dikenali berdasarkan
perawakannya yang khas dengan daun-daun tersusun dalam dua baris pada batang.
Daun pada marga ini memiliki pelepah pada bagian pangkal apikal lembaran daun.
Keanekaragaman Fissidens di Kalimantan, yaitu bagian dari Pulau Borneo yang
termasuk wilayah Indonesia, masih sedikit dilaporkan. Total 48 jenis Fissidens
dilaporkan dijumpai di Pulau Borneo, tetapi hanya 21 jenis dilaporkan ada di
Kalimantan. Kebanyakan laporan keanekaragaman Fissidens di Pulau Borneo
hanya berasal dari Wilayah Malaysia (Sabah dan Serawak). Ekosistem hutan hujan
tropis menyediakan habitat alami bagi berbagai jenis lumut, namun hutan hujan
tropis di Kalimantan berkurang drastis setiap harinya karena alih fungsi lahan.
Penelitian ini dilakukan untuk menginventarisasi keanekaragaman, menyediakan
kunci identifikasi dan deskripsi jenis-jenis Fissidens di Kalimantan Bagian Timur.
Spesimen Fissidens dikumpulkan pada 11 lokasi di Wilayah Kalimantan
Bagian Timur yang mencakup dua provinsi di Wilayah Indonesia yaitu Provinsi
Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Utara. Pengamatan morfologi dan
anatomi spesimen dilakukan untuk keperluan identifikasi nama jenis. Pengamatan
juga dilakukan terhadap spesimen Fissidens yang sebelumnya telah dikoleksi dari
Kalimanatan Bagian Timur dan disimpan di Herbarium Bogoriense (BO). Karakter
pada fase gametofit dan sporofit digunakan untuk menyusun kunci identifikasi dan
deskripsi jenis yang tercatat di Kalimantan Bagian Timur. Spesimen yang telah
diidentifikasi disimpan di Herbarium Bogoriense (BO) dan di Herbarium Biotrop
(BIOT).
Gametofit jenis-jenis Fissidens yang ditemukan pada penelitian ini memiliki
variasi pada karakter perawakan, batang, dan daun. Perawakan kecil hingga besar,
berwarna hijau gelap hingga hijau terang kekuningan. Batang bercabang atau tidak
bercabang. Struktur sayatan melintang batang memiliki sel epidermal dan
subepidermal berdinding tebal atau tipis, unting pusat pada batang ada atau tidak
ada. Daun tersusun rapat atau jarang, berjumlah 4 sampai 120 pasang daun.
Lembaran daun berbentuk oblong, lanset, lanset menggaris, atau lanset menyempit;
bertepi daun rata, bergerigi kecil, beringgit kecil, atau bergelombang; berujung
runcing atau meruncing sempit; memiliki pangkal bagian distal meruncing
membundar, menyempit melanjut pendek, menyempit melanjut panjang, melanjut
lebar, menguping, atau menguping besar; pangkal bagian apikal rata, melengkung
atau menguping. Daun dapat tanpa atau memiliki sel-sel sempadan (limbidium)
berupa sel-sel memanjang yang bening (hyaline) atau sel-sel membulat berdinding
tebal dan tidak bening. Sel-sel sempadan dapat dijumpai pada seluruh bagian tepi
lembaran daun atau hanya terdapat pada tepi lembaran pelepah daun; sel-sel
sempadan mungkin dijumpai pada semua daun atau pada jenis lain hanya dijumpai
pada daun generatif saja. Jenis-jenis Fissidens dalam penelitian ini memiliki tulang
daun excurrent atau percurrent, tidak ditemukan jenis tanpa tulang daun.
Berdasarkan hasil pengamatan sayatan melintang lembaran daun (melewati
pelepah) dijumpai tiga tipe tulang daun yaitu tipe taxifolius, oblongifolius dan
bryoides. Jenis-jenis yang ditemukan pada penelitian memiliki 1-2 sporofit per
perikatium, sporofit memiliki seta 3-15 mm dan orientasi kapsul tegak atau
condong.
Identifikasi spesimen menemukan 21 jenis Fissidens. Tujuh jenis (F.
javanicus, F. nigroviridis, F. nobilis, F. perpusillus, F. wichurae, F. zippelianus,
dan F. zollingeri) sebelumnya sudah pernah dilaporkan ditemukan di Kalimantan
Bagian Timur (berdasarkan pustaka) dan ditemukan kembali pada penelitian ini.
Empat jenis (F. areolatus, F. crassinervis, F. crenulatus, dan Fissidens sp.) sebagai
rekaman baru untuk Kalimantan Bagian Timur. Delapan jenis (F. atroviridis, F.
autoicus, F. bryoides, F. geminiflorus, F. hollianus, F. longevaginatus, F.
robinsonii, dan F. serratus) merupakan rekaman baru untuk Kalimantan, dan dua
jenis (F. bogoriensis dan F. braunii) merupakan rekaman baru untuk Pulau Borneo.
Saat ini 50 jenis Fissidens ditemukan di Pualu Borneo, dan 31 jenis di antaranya
dapat dijumpai di wilayah Kalimantan, Indonesia.
Jenis-jenis Fissidens yang ditemukan pada penelitian ini dijumpai pada
habitat teresterial, semi akuatik, atau akuatik yang dijumpai dalam hutan dengan
kanopi tertutup maupun lokasi dengan kondisi vegetasi terbuka setelah terjadi
kebakaran hutan. Fissidens ditemukan tumbuh pada substrat tanah, batu, pasir akar
pohon dan kulit pohon.