Show simple item record

dc.contributor.advisorPrasetyo, Lilik Budi
dc.contributor.advisorTiryana, Tatang
dc.contributor.authorImanuddin, Rinaldi
dc.date.accessioned2018-11-19T06:03:56Z
dc.date.available2018-11-19T06:03:56Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95162
dc.description.abstractSehubungan dengan kegiatan REDD+ (pengurangan emisi dari deforestasi, degradasi hutan, pengelolaan hutan lestari, konservasi dan peningkatan stok karbon hutan), informasi deforestasi adalah salah satu parameter yang sangat penting karena merupakan komponen dari data aktivitas yang diperlukan. Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menerapkan analisis ketidakpastian untuk deforestasi di wilayah Kalimantan. Ini termasuk penilaian akurasi yang menginformasikan seberapa baik peta deforestasi yang dihasilkan, membantu pengguna memahami kegunaan peta deforestasi, pentingnya desain pengambilan sampel, dan ukuran sampel yang sesuai. Penelitian ini menggunakan data deforestasi dari tiga sumber, yaitu INCAS (2000-2012), KLHK (2000-2015), dan GFC (2000-2015). Selain itu, citra beresolusi tinggi, yaitu SPOT 6 tahun 2015, juga digunakan untuk menguji keakuratan peta deforestasi yang dihasilkan dari tiga sumber peta tersebut. Untuk mendukung penelitian ini, alat yang digunakan yaitu ArcGIS untuk analisis spasial peta tematik dan Microsoft Excel untuk pengolahan data. Pengambilan sampel acak dan sistematis sederhana dengan 3 ukuran plot (25m x 25m, 50m x 50m, dan 100m x 100m) dan jarak antar plot (1km, 2km, 3km, 4km, 5km, 10km, dan 20km) diterapkan untuk mengalokasikan plot sampel untuk penilaian akurasi peta deforestasi dengan menggunakan matriks kesalahan. Pengukuran akurasi berasal dari matriks kesalahan dengan interval keyakinan masing-masing termasuk akurasi pabrikan, akurasi pengguna, akurasi keseluruhan, kappa cohen, dan juga nilai ketidakpastian. Hasil menunjukkan bahwa nilai akurasi keseluruhan yang dihasilkan di setiap sumber data yaitu INCAS, MoEF, dan GFC mengindikasikan bahwa data dan informasi deforestasi yang dirilis relatif moderat. Desain sampling dengan ukuran plot 100m x 100m dan jarak plot 1km, 2 km, 3km, 4km, 5km dan 10 km memenuhi kriteria untuk digunakan sebagai dasar penilaian akurasi data deforestasi tersebut. Berdasarkan analisis uji t, desain sampling acak lebih baik daripada desain sampling sistematis. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa desain sampling acak dengan ukuran plot 100m x 100m dan jarak plot maksimum 10 km harus dipilih sebagai desain dalam penerapan analisis ketidakpastian untuk deforestasi di wilayah Kalimantan dengan nilai ketidakpastian yang dihasilkan tidak lebih dari 6,35%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcInformation Technologyid
dc.subject.ddcUncertainty Analysisid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcKalimantanid
dc.titleDesain dan Implementasi Analisis Ketidakpastian untuk Deforestasi di Wilayah Kalimantanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keyworddeforestasiid
dc.subject.keywordanalisis ketidakpastianid
dc.subject.keyworddesain samplingid
dc.subject.keywordpenilaian akurasiid
dc.subject.keywordKalimantanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record