Show simple item record

dc.contributor.advisorHernowo, Budi Jarwadi
dc.contributor.advisorMasyúd, Burhanuddin
dc.contributor.authorUlumiyah, Nurul
dc.date.accessioned2018-11-19T04:27:26Z
dc.date.available2018-11-19T04:27:26Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95143
dc.description.abstractPopulasi elang bondol (Haliastur indus) di Pulau Jawa mengalami penurunan yang drastis dan terancam punah. Salah satu upaya konservasi untuk meningkatkan populasinya dengan melakukan pelepasliaran dari pusat rehabilitasi satwa ke habitat alaminya. Program pelepasliaran elang bondol di Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS) dilaksanakan sejak tahun 2005 oleh Jakarta Animal Aid Network (JAAN). Kegiatan pelepasliaran terdiri dari persiapan pelepasliaran, rehabilitasi dan pasca pelepasliasan, oleh karena itu diperlukan informasi mengenai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelepasliaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen penyiapan pelepasliaran, menganalisis kriteria dan indikator keberhasilan dari kegiatan rehabilitasi dan pasca pelepasliaran, serta merumuskan model keberhasilan rehabilitasi dan pasca pelepasliaran. Penelitian dilakukan di TNKpS dari bulan Agustus sampai dengan September 2017. Pengumpurlan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung, dan wawancara kepada pengelola dan animal keeper. Pengamatan perilaku dikandang rehabilitasi dan aktifitas pasca pelepasliaran menggunakan metode focal animal sampling. Faktor penentu keberhasilan pelepasliaran dianalisis dengan analisis komponen utama (Principle Component Analysis). Analisis regresi komponen utama diolah menggunakan software SPSS (IBM SPSS Statistics 23) untuk menganalisis model keberhasilan pelepasliaran elang bondol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyiapan pelepasliaran elang bondol dipengaruhi oleh jumlah individu yang direhabilitasi, fasilitas, pengelola serta manajemen rehabilitasi yang sudah memadai. Manajemen rehabilitasi terdiri dari manajemen kandang, pakan, kesehatan dan perlakuan untuk memulihkan sifat alami elang bondol. Model kesuksesan pelepasliaran dipengaruhi oleh keberhasilan rehabilitasi dan keberhasilan pasca pelepasliaran. Persamaan model keberhasilan rehabilitasi adalah Y = 60.643 + 10.206 F1 + 4.161 F2 + 3.557F3– 0.058 F4. Faktor penentu keberhasilan rehabilitasi dipengaruhi oleh variabel yang berhubungan dengan kemampuan berburu dan terbang. Persamaan model keberhasilan pasca pelepasliaran adalah Y = 1.258 – 0.259 F1 + 0.42 F2 – 0.060 F3. Faktor yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan pasca pelepasliaran adalah tinggi pohon, luas habitat pelepasliaran dan jumlah individu yang dilepasliarkan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcTropical Biodiversity Conservationid
dc.subject.ddcForest Zoologyid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleFaktor-faktor Penentu Keberhasilan Pelepasliaran Elang Bondol (Haliastur indus Boddaert,1783) di Taman Nasional Kepulauan Seribuid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordelang bondolid
dc.subject.keywordpersiapan pelepasliaranid
dc.subject.keywordrehabilitasiid
dc.subject.keywordpasca pelepasliaranid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record