dc.description.abstract | Masyarakat Adat Kajang merupakan salah satu komunitas yang masih
mempertahankan aturan Adat dalam mengelola hutan. Prinsip hidup kamasemasea
atau kesederhanaan yang tertuang dalam aturan tidak tertulis berupa
Pasang ri Kajang menjadi pedoman atau rujukan dalam segala aktivitas
masyarakat Adat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
karakteristik masyarakat dan unsur-unsur modal sosial masyarakat, menganalisis
hubungan antara karakteristik masyarakat hutan Adat dengan modal sosial dalam
pengelolaan hutan Adat Kajang dan merumuskan strategi yang tepat dalam
mempertahankan kelestarian hutan Adat Kajang.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survey
menggunakan kuisioner sebagai panduan wawancara. Teknik pengolahan data
menngunakan teknik observasi, wawancara, studi literatur dan dokumentasi. Jenis
data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder menggunakan kuesioner.
Analisis data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis
SWOT. Analisis deskriptif kuantitatif dilakukan untuk mengetahui korelasi antara
karakteristik masyarakat dengan unsur modal sosial, sedangkan analisis SWOT
dilakukan untuk mengetahui strategi yang tepat untuk mempertahankan
pengelolaan hutan Adat Kajang.
Berdasarkan hasil penelitian, korelasi antara karakteristik masyarakat
dengan unsur-unsur pembentuk modal sosial menunjukkan bahwa umur
berkorelasi negatif dengan jaringan dan tindakan produktif. Sedangkan
Pendidikan formal dan pendidikan non formal berkorelasi positif dengan unsur
modal sosial lainnya. Tingkat modal sosial masyarakat Adat Kajang berada pada
kategori sedang. Hasil analisis SWOT dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
strategi yang dipilih untuk mempertahankan pelestarian hutan Adat Kajang adalah
alternatif strategi 1 yakni pengembangan (strategi agresif) berupa penguatan
kembali nilai-nilai Adat yang terkandung dalam Pasang ri Kajang, menjalin
komunikasi yang baik dengan masyarakat Adat Kajang beserta tokoh-tokoh Adat,
mengembangkan konsep pemukiman Adat sebagai model pemukiman yang
berbudaya, dan memanfaatkan kekhasan Adat sebagai wisata budaya dan
edutorism serta pengembangan ekonimi masyarakat untuk menjual souvenir atau
jasa pakaian Adat bagi wisatawan yang hendak masuk ke dalam kawasan Adat. | id |