dc.description.abstract | Ruang terbuka hijau memiliki potensi sebagai habitat burung di lanskap
perkotaan. Namun, tingginya tingkat perkembangan dan pembangunan fisik di
lanskap perkotaan menyebabkan perkembangan ruang terbuka hijau cenderung
berukuran kecil (patch) dengan lokasi yang menyebar. Kondisi habitat yang
berbentuk patch-patch tersebut semakin meningkatkan ancaman isolasi sehingga
perlu dikaji lebih lanjut untuk kepentingan pengelolaan habitat burung di lanskap
perkotaan yang berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) menganalisis
jejaring habitat potensial bagi burung, 2) menganalisis efektivitas habitat burung
bagi kekayaan jenis burung, 3) menganalisis konektivitas habitat burung, dan 4)
menyusun rekomendasi model jejaring habitat burung. Penelitian ini dilaksanakan
di Kota Bogor dan sekitarnya dengan total lokasi pengamatan sebanyak 14 ruang
terbuka hijau. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kombinasi antara analisis spasial, analisis statistik (uji korelasi Pearson, regresi
linear berganda), dan beberapa indeks (Indeks Probabilitas Konektivitas, Indeks
Kesamaan Sørensen).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan patch-patch habitat inti
dan stepping stone merupakan faktor penting yang menyusun jejaring habitat
burung di lanskap perkotaan. Kedua bentuk habitat tersebut saling mendukung
satu sama lain sehingga dapat meningkatkan kekayaan jenis burung. Sebagian
besar patch habitat yang tersebar pada radius kurang dari 2.6 km merupakan patch
habitat stepping stone yang mampu mendukung kekayaan jenis burung, terutama
kategori generalist species. Sementara itu, seluruh patch habitat yang tersebar
pada radius lebih dari 2.6 km merupakan patch habitat inti yang berperan penting
bagi burung kategori specialist species. Melalui analisis efektivitas, diketahui
bahwa jumlah jenis tumbuhan merupakan merupakan variabel patch habitat yang
berpengaruh penting terhadap kekayaan jenis burung di lanskap perkotaan.
Peningkatan jumlah jenis tumbuhan dari strata pohon diketahui berpengaruh pada
meningkatnya kekayaan jenis burung. Melalui analisis konektivitas, diketahui
bahwa terdapat 4 patch habitat inti, 7 patch habitat stepping stone, dan 3 patch
habitat terisolasi di Kota Bogor dan sekitarnya. Seluruh patch habitat inti
memiliki kemiripan komunitas burung yang rendah dengan sebagian besar patch
habitat lainnya. Sementara itu, seluruh patch habitat stepping stone dan patch
habitat terisolasi memiliki kemiripan komunitas burung yang tinggi dengan
sebagian besar patch habitat lainnya. Penelitian ini menghasilkan kriteria evaluasi
jejaring habitat burung di lanskap perkotaan, skema prioritas variabel struktur
habitat, dan model jejaring habitat yang dapat mendukung kelangsungan hidup
burung di lanskap perkotaan. Selain itu, beberapa strategi pengelolaan juga
dihasilkan untuk masing-masing patch habitat burung yang diamati di Kota Bogor
dan sekitarnya. | id |