dc.description.abstract | Sistem penyerbukan silang alami pada cabai termasuk dalam kategori
rendah, karena memiliki nilai heterosis dan tekanan tangkar dalam (inbreeding
depression) yang rendah. Namun beberapa penelitian menunjukkan hal yang
berbeda dengan pernyataan tersebut. Perbaikan mutu genetik dapat dilakukan
melalui berbagai cara, diantaranya adalah melalui seleksi. Salah satu syarat agar
seleksi efektif yaitu keragaman genetik yang luas dan nilai heritabilitas tinggi.
Informasi tentang keragaman genetik dan heritabilitas bermanfaat untuk
menentukan kemajuan genetik yang diperoleh melalui seleksi. Nilai kemajuan
seleksi dapat digunakan untuk menduga seberapa besar peningkatan yang akan
diperoleh dari karakter yang diseleksi. Adapun model respon seleksi dapat
digunakan untuk mempelajari kecepatan respon seleksi dari generasi ke generasi
dan menentukan telah tercapainya batas seleksi. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi mengenai komponen ragam, heritabilitas, kemajuan
seleksi, model respon seleksi dan inbreeding depression pada dua spesies cabai
rawit C. annuum L. dan C. frutescens L.
Penelitian ini terdiri dari dua percobaan, yaitu pendugaan parameter
genetik dan respon seleksi dan inbreeding depression pada dua spesies cabai rawit
C. annuum L. dan C. frutescens L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
tengah antara generasi F2 dan F6 C. annuum L. dan nilai tengah antara generasi
F2 dan F5 C. frutescens L. adanya peningkatan pada karakter yang diamati
kecuali pada umur berbunga C. annuum L. dan umur panen C. annuum L. dan C.
frutescens L. Umumnya nilai ragam genetik tertinggi dihasilkan pada generasi F2
diikuti generasi F3 dan generasi berikutnya. Nilai heritabilitas dalam arti luas
(h2
bs) kedua populasi tersebut menunjukkan kriteria tinggi, sedang dan rendah,
sedangkan nilai heritabilitas dalam arti sempit (h2
ns) menunjukkan kriteria sedang
dan rendah pada C. annuum L. dan C. frutescens L. termasuk dalam kriteria
tinggi, sedang dan rendah.
Seleksi menurunkan kemajuan seleksi pada beberapa generasi cabai C.
annuum L. kecuali pada bobot buah dan jumlah buah per tanaman, sedangkan C.
frutescens L. kecuali pada umur berbunga, bobot buah per tanaman, jumlah buah
per tanaman, bobot per buah, diameter buah dan tebal daging buah. Umur
berbunga, panjang tangkai buah, diameter buah, bobot buah per tanaman dan
jumlah buah per tanaman C. annuum L. dan C. frutescens L. memiliki model
respon seleksi tidak beraturan, yaitu menunjukkan penurunan dan peningkatan di
generasi selanjutnya, sedangkan umur panen, bobot per buah, panjang buah dan
tebal daging buah menunjukkan peningkatan dari generasi F2 sampai dengan
generasi F5 dan menunjukkan penurunan pada generasi F6 C. annuum L. Karakter
yang diamati tidak mengalami inbreeding depression baik pada C. annuum L. dan
C. frutescens L. | id |