Show simple item record

dc.contributor.advisorMulyani, Yeni Aryati
dc.contributor.advisorKartono, Agus Priyono
dc.contributor.authorSuwarti, Muji
dc.date.accessioned2018-11-16T09:51:00Z
dc.date.available2018-11-16T09:51:00Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95117
dc.description.abstractBurung bubut jawa (Centropus nigrorufus) merupakan burung endemik Jawa yang masuk dalam daftar merah IUCN dengan status rentan atau vulnerable (VU). Habitat utama bubut jawa adalah hutan mangrove, kawasan payau dekat pantai, semak-semak rapat dan alang-alang dekat hutan mangrove. Secara umum sebaran bubut jawa ada di sekita pesisir Jawa, salah satunya di Wonorejo Surabaya, Jawa Timur. Wonorejo terletak di pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) yang masuk dalam rencana Kota Surabaya sebagai daerah konservasi dan wisata. Lokasi ini didominasi oleh tambak, dengan vegetasi yang banyak dijumpai pada daerah dekat sungai dan dekat pantai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menduga tipe habitat preferensial bubut jawa di Wonorejo dan mengidentifikasi komponen penentu karakteristik habitat preferensial tersebut. Informasi ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pengambil kebijakan agar pembangunan dan kegiatan wisata di Wonorejo tidak bertentangan dengan konsep konservasi yang ingin dipertahankan di wilayah ini. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai Desember 2016, di wilayah Kelurahan Wonorejo. Pengambilan data sebaran bubut jawa dengan metode look and see dan menjelajah melalui jalan setapak. Data burung bubut jawa diamati terkonsentrasi pada titik-titik perjumpaan dengan bubut jawa dengan radius 100 m. Pengukuran parameter biotik dan fisik, meliputi suhu udara, kelembapan udara, intensitas cahaya, bukaan tajuk, jarak dari pantai dan jarak dari permukiman, dilakukan secara langsung. Data vegetasi dikumpulkan dengan analisis vegetasi menggunakan petak tunggal berbentuk bujur sangkar pada tiap titik pengamatan. Ukuran petak adalah 10 m x 10 m untuk tingkat pohon, 5 m x 5 m untuk tingkat pancang, serta 2 m x 2 m untuk tingkat semai dan tumbuhan bawah. Data satwa lain yang diduga sebagai pesaing dan predator serta aktivitas manusia dicatat ketika dijumpai di lapangan bersamaan dengan pengambilan data bubut jawa dan vegetasi. Pola sebaran bubut jawa dianalisis menggunakan indeks dispersi (ID) sedangkan habitat preferensialnya dianalisis menggunakan indeks Jacobs. Bubut jawa dijumpai pada 19 titik; 17 titik di sekitar Sungai Londo dan 2 titik di sekitar Sungai Apur. Pola sebaran bubut jawa di hutan mangrove, tambak tidak aktif dan tambak aktif mengelompok (ID >1). Nilai indeks Jacobs (Dhi) tambak tidak aktif 0,70, hutan mangrove 0,44 dan tambak aktif -0,66. Hal ini menunjukkan bahwa habitat tambak tidak aktif dan hutan mangrove cukup disukai oleh bubut jawa sedangkan habitat tambak aktif cukup dihindari. Komponen habitat yang mempengaruhi frekuensi perjumpaan bubut jawa adalah tinggi bertengger (t=2,655; p=0,014), jarak dari pantai (t=4; p=0,000), dan suhu udara rata-rata (t=2,675; p=0,013) dengan persamaan regresi Y=67,041+0,678 tinggi tenggeran+0,020 jarak dari pantai-2,373suhu udara rata-rata.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcTropical Biodiversity Conservationid
dc.subject.ddcForest Zoologyid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcSurabaya-Jawa Timurid
dc.titleKarakteristik habitat preferensial burung bubut jawa (Centropus nigrorufus) di Kelurahan Wonorejo Surabayaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbubut jawaid
dc.subject.keywordpola sebaranid
dc.subject.keywordpreferensi habitatid
dc.subject.keywordWonorejoid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record