Show simple item record

dc.contributor.advisorRachmina, Dwi
dc.contributor.advisorWinandi, Ratna
dc.contributor.authorFadhiela ND, Kemala
dc.date.accessioned2018-11-15T08:46:54Z
dc.date.available2018-11-15T08:46:54Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95096
dc.description.abstractBiaya transaksi muncul karena terjadi kegagalan pasar (market failure) sehingga menimbulkan biaya transaksi. Hal tersebut dapat diatasi dengan keberadaan kelembagaan yang dijelaskan pada konsep New Institution Economic (NIE). Berdasarkan konsep NIE, kelembagaan dapat menurunkan biaya transaksi melalui pengendalian perilaku oportunistik para pelaku pada pasar pertukaran. Sistem Resi Gudang (SRG) adalah suatu bentuk kelembagaan pembiayaan yang dirancang pemerintah dan diharapkan mampu menekan biaya transaksi. Kajian mengenai biaya transaksi pada SRG perlu dilakukan untuk menjelaskan apakah pelaksanaan SRG sudah sesuai dengan konsep yang dirancang untuk menekan biaya transksi, Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis alasan petani menjadi peserta SRG, menganalisis struktur biaya transaksi SRG, menganalisis keuntungan keikutsertaaan petani SRG, dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi biaya transaksi SRG. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Sampel yang dipilih adalah petani yang ikut serta pada SRG sejumlah 40 orang petani yang tergabung dalam 5 kelompok tani. Penelitian dilaksanakan di SRG kopi Arabika Gayo di Kabupaten Aceh Tengah dan dipilih karena merupakan satu-satunya SRG kopi di Provinsi Aceh aktif sejak tahun 2014. Alasan petani menjadi peserta SRG kopi Arabika Gayo di Kabupaten Aceh Tengah yaitu proses pembayaran dan pembiayaan yang tepat dan cepat (100 persen), jaminan keamanan barang (70 persen) dan ada kontrak dengan buyer (70 persen). Syarat menyimpan kopi di SRG yaitu bergabung pada kelompok tani, kopi simpan yaitu kopi greenbean 10 ton per kelompok tani dan mutu kopi berstandar SNI (grade 1 dan grade 2). Biaya transaksi aktivitas tunda jual adalah sebesar Rp 57.74/kg (64.07 persen) dan biaya transaksi aktivitas pembiayaan sebesar Rp 32.38/kg (35.93 persen). Keuntungan keikutsertaaan petani adalah Rp 31 188 10/kg greenbean yang berasal dari 5 atau 6 kg kopi cherry. Biaya transaksi yang dikeluarkan petani (Rp 90.12/kg) kurang dari 10 persen terhadap keuntungan keikutsertaan petani pada SRG. Faktor-faktor yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap biaya transaksi yaitu pendidikan formal petani, frekuensi meminjam, indeks infrastruktur, dan jumlah pinjaman. Jangka waktu pinjaman tidak berpengaruh terhadap biaya transaksi. Berdasarkan angka elastisitas, biaya transaksi paling responsif terhadap perubahan jumlah pinjaman. Pengelola gudang disarankan memberikan jaminan barang yang lebih baik pada anggota SRG dan meningkatkan sosialisasi pada petani kopi Arabika Gayo di Kabupaten Aceh Tengah agar mendorong petani ikut serta pada aktivitas SRG. Biaya transaksi pada penelitian ini belum memperhitungkan biaya proses pengolahan dari mulai kopi asalan (cherry) sampai menjadi kopi greenbean. Oleh karena itu, disarankan biaya transaksi pada proses tersebut dapat dikaji pada penelitian selanjutnya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddcCoffeeid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcAceh Tengahid
dc.titleBiaya Transaksi Sistem Resi Gudang Kopi Arabika Gayo di Kabupaten Aceh Tengahid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkeuntunganid
dc.subject.keywordpembiayaanid
dc.subject.keywordtunda jualid
dc.subject.keywordsistem resi gudangid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record