dc.description.abstract | Simulium (Diptera: Simuliidae) merupakan serangga kecil penghisap darah
yang berperan sebagai vektor penyakit pada manusia dan hewan. Dalam rangka
mengeksplorasi ragam jenis Simulium di Indonesia serta terbatasnya informasi
mengenai keberadaan Simulium di Indonesia menyebabkan perlu dilakukannya
penelitian mengenai keberadaan Simulium di Indonesia khususnya di aliran sungai
sekitar air terjun wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis lalat Simulium, mengukur distribusi
dan kepadatan Simulium berdasarkan wilayah aliran sungai, mengidentifikasi
habitat perkembangbiakan Simulium, serta menganalisis korelasi karakteristik
habitat dengan populasi Simulium pradewasa di aliran sungai sekitar air terjun
wilayah KPH Bogor.
Penelitian dilakukan pada 19 air terjun yang berada di wilayah KPH Bogor
yang terbagi atas 3 Resort Pemangkuan Hutan (RPH), yaitu RPH Babakan Madang,
RPH Cipamingkis, serta RPH Cipayung. Metode yang digunakan dalam penelitian
terdiri atas 2 tahap. Tahap pertama yaitu koleksi dan identifikasi Simulium
pradewasa, yang dilakukan dengan cara mengambil larva dan pupa Simulium yang
menempel pada batu, daun, batang, atau tanaman air pada aliran yang deras. Larva
yang ditemukan dimasukkan ke dalam botol berisi alkohol 70%, sementara itu pupa
yang ditemukan dimasukkan ke dalam botol yang sudah diberi sedikit air untuk
menjaga kelembapan agar dapat eklosi. Hasil koleksi kemudian diidentifikasi
dengan menggunakan kunci identifikasi. Tahap kedua berupa pengukuran
karakteristik habitat larva Simulium yang dilakukan bersamaan dengan
pengambilan Simulium pradewasa. Karakteristik habitat yang diukur dalam
penelitian ini terdiri atas suhu air, pH air, lebar aliran, kedalaman aliran, kecepatan
aliran, ketinggian, keberadaan naungan, dan keberadaan tanaman di pinggir aliran.
Kedelapan karakteristik habitat tersebut kemudian dihubungkan dengan jumlah
larva Simulium yang ditemukan.
Hasil penelitian menunjukkan dari 3 525 larva Simulium yang ditemukan
terdapat 14 spesies yang tergolong ke dalam 1 genus dan 4 sub genus. Sebanyak
lima spesies dari 243 larva yang ditemukan di RPH Babakan Madang yaitu
Simulium (Simulium) argyrocinctum (50.20%), Simulium (Wallacellum) sp.
(35.97%), Simulium (S). upikae (11.86%), Simulium (S.) eximium (1.58%), serta
Simulium (S.) nobile (0.40%). Jumlah spesies yang ditemukan di RPH Cipamingkis
sebanyak tujuh spesies dari 1 259 larva yaitu Simulium (S.) upikae (49.64%), diikuti
oleh Simulium (S.) argyrocinctum (32.33%), Simulium (S.) eximium (17.08%),
Simulium (S.) sigiti (0.56%), Simulium (S.) iridescens (0.24%), Simulium
(Nevermania) feuerboni (0.07%), dan Simulium (Gompostilbia.) gyorkosae
(0.07%). Sementara itu 10 spesies dari 2 023 larva ditemukan di RPH Cipayung
yaitu Simulium (S.) argyrocinctum (36.53%), Simulium (S.) upikae (31.14%),
Simulium (S.) celsum (19.33%), Simulium (S.) eximium (8.30%), Simulium (G.)
batoense (1.58%), Simulium (S.) sigiti (1.53%), Simulium (S.) nebulicola (0.79%),
Simulium (G.) sundaicum (0.49%), Simulium (S.) iridescens (0.35%), serta
Simulium (G.) parahiyangum (0.05%).
Berdasarkan karakteristik habitat pradewasa, sungai di sekitar air terjun KPH
Bogor merupakan lokasi yang sesuai untuk perkembangbiakan tahap pradewasa
Simulium. Uji korelasi menunjukkan suhu, lebar aliran, kecepatan aliran, serta
keberadaan naungan berpengaruh nyata terhadap jumlah Simulium. Semakin tinggi
suhu maka semakin rendah jumlah Simulium. Semakin cepat arus air semakin
banyak Simulium yang ditemukan, semakin lebar sungai maka jumlah Simulium
yang ditemukan semakin sedikit, dan semakin banyak naungan jumlah Simulium
yang ditemukan semakin banyak. | id |