Pengaruh Cuaca terhadap Keragaman Endoparasit pada Macaca fascicularis dan Potensi Zoonotiknya di Kota Kupang
View/ Open
Date
2018Author
Joesoef, Jayusman Arsiyanti
Dondin, Sajuthi
Wijaya, Agus
Sanam, Maxs
Metadata
Show full item recordAbstract
Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) termasuk dalam kategori
beresiko rendah, sehingga banyak dijumpai di berbagai wilayah di Indonesia,
termasuk Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Habitat monyet ekor panjang juga
merupakan salah satu destinasi wisata sehingga menimbulkan interaksi antara
manusia dengan monyet ekor panjang. Interaksi ini memudahkan terjadinya
transmisi agen penyakit, salah satunya endoparasit. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui keragaman dan prevalensi endoparasit pada monyet ekor panjang,
pengaruh cuaca, serta potensi zoonotiknya di Kota Kupang.
Sampel yang diambil berupa feses dan diperiksa menggunakan metode
formalin ethyl acetate concentration technique (FECT). Endoparasit yang
ditemukan pada monyet ekor panjang di Kota Kupang pada bulan Februari dan
November 2017 terdiri atas cacing tambang, Strongyloides, Toxocara,
Balantidium coli, Entamoeba coli, dan Entamoeba histolytica. Prevalensi infeksi
cacing tertinggi terjadi pada bulan November dengan curah hujan sebesar 302.4
mm dan terdiri atas cacing strongyloid sebesar 86% dan protozoa berupa
Balantidium coli sebesar 66%. Semakin tinggi curah hujan, maka prevalensi juga
semakin meningkat. Tingginya prevalensi tidak selalu berarti hewan tersebut sakit,
akan tetapi apabila dalam feses hewan telah ditemukan telur cacing, maka status
hewan tersebut adalah terinfeksi parasit (karier). Tingginya prevalensi
helmintiasis pada monyet ekor panjang disebabkan oleh tidak adanya program
penggunaan antelmintik (program deworming). Di antara endoparasit yang telah
ditemukan, beberapa di antaranya berpotensi zoonosis seperti Strongyloides sp.,
Toxocara sp., Acanthocephala, dan Entamoeba sp.
Collections
- MT - Veterinary Science [899]