dc.description.abstract | Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan bahan makanan pokok
nomor tiga setelah padi dan jagung. Bagian tanaman ubi kayu yang dimanfaatkan
sebagai bahan makanan adalah umbinya. Umbi ubi kayu memiliki nilai nutrisi
berupa karbohidrat, protein, lemak, Fe, Zn, natrium, kalium, dan beta karoten.
Hasil deskripsi, karakterisasi, dan pengelompokan genotipe dapat digunakan
sebagai data dasar untuk membantu pengembangan koleksi inti dan plasma nutfah
yang selanjutnya akan membantu program pengembangan varietas dan perakitan
varietas baru berdasarkan sifat unggul yang ditentukan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis keragaman morfologi dan keragaman genetik pada 13
genotipe ubi kayu yang diperbanyak dengan stek biasa dan hasil perbanyakan
secara in vitro berdasarkan penanda morfologi dan penanda molekuler Inter
Simple Sequence Repeats (ISSR).
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Genetika Molekuler dan
Modifikasi Jalur Biosintesis Tanaman, Pusat Penelitian (Puslit) Bioteknologi LIPI
dan Laboratorium Fisiologi dan Biologi Molekuler Tumbuhan, Departemen
Biologi IPB. Sebanyak 13 genotipe ubi kayu koleksi kebun plasma nutfah,
Cibinong Science Center-Botanical Garden (CSC-BG) Puslit Bioteknologi yang
berasal dari beberapa daerah di Indonesia digunakan dalam penelitian ini.
Sebanyak 11 karakter morfologi dan penanda ISSR digunakan untuk menganalisis
keragaman morfologi dan genetik ubi kayu. DNA total diisolasi dari daun ubi
kayu dengan menggunakan metode CTAB. Amplifikasi PCR menggunakan
ThermoScientific DreamTaq Green PCR Master Mix (2X) dengan tujuh primer
ISSR. Hasil PCR dielektroforesis dalam gel agarosa 1% dalam larutan penyangga
Tris Base EDTA 1x (TBE 1x), divisualilasikan dan didokumentasikan dengan uv
transluminator (Wisedoc Germany). Karakter morfologi diskor dalam bentuk data
multistate dan pita polimorfik diskor dalam data biner. Hasil skoring data
morfologi dan molekuler dianalisis menggunakan program NTSys-PC ver 2.11a.
Analisis morfologi pada 13 genotipe ubi kayu berdasarkan 11 karakter
morfologi memiliki nilai koefisien similaritas yang berkisar antara 36-100%.
Dendrogram menunjukkan empat kelompok utama pada nilai koefisen similaritas
45.60%. Hasil analisis komponen utama (PCA) membagi 13 genotipe ubi kayu
menjadi empat kelompok dengan nilai PC 1 dan PC 2 berturut-turt sebesar
26.82% dan 16.22%. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat keragaman
morfologi yang cukup tinggi di antara genotipe ubi kayu.
Analisis molekuler pada 13 genotipe ubi kayu berdasarkan tujuh penanda
ISSR memiliki nilai koefisien similaritas yang berkisar antara 55-100%.
Dendrogram menunjukkan tiga kelompok utama pada nilai koefisen similaritas
66%. Hasil analisis PCA juga membagi 13 genotipe ke dalam tiga kelompok
dengan nilai PC1 dan PC 2 berturut-turut sebesar 19.93% dan 7.97%. Keragaman
genetik 13 genotipe ubi kayu lebih kecil dari keragaman morfologinya.
Keragaman ubi kayu hasil perbanyakan secara in vitro lebih tinggi
dibanding keragaman ubi kayu hasil perbanyakan dengan stek batang. Hal ini
dikarenakan adanya perbedaan karakter morfologi dan pola pita ISSR pada
genotipe ubi kayu yang diperbanyak secara in vitro dengan tanaman asalnya.
Tidak mengelompoknya genotipe ubi kayu hasil perbanyakan secara in vitro
dengan tanaman asalnya menunjukkan bahwa genotipe tersebut telah memiliki
karakter yang berbeda baik secara morfologi ataupun molekuler dengan tanaman
asalnya. | id |