dc.description.abstract | Ekspor merupakan salah satu komponen penting dalam perekonomian
negara. Semakin tinggi kinerja ekspor negara, semakin besar pula dampak
positifnya terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi. Sejak tahun 2012 hingga
2016, ekspor Indonesia terus mengalami penurunan. Melihat kondisi tersebut,
tentunya Indonesia perlu melakukan upaya strategis. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan adalah dengan melakukan pengembangan ekspor. Sebagai negara
agraris, beberapa komoditas yang dapat digunakan untuk meningkatkan ekspor
adalah komoditas rempah unggulan, yaitu lada (HS 0904), kayu manis (0906),
cengkeh (0907), serta pala, lawang dan kapulaga (0908). Penelitian ini menganalisis
pasar ekspor rempah unggulan yang optimis dan potensial untuk dikembangkan,
serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor komoditas tersebut.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersifat kuantitatif. Jenis data
yang digunakan adalah data panel yang terdiri dari data time series dan data cross
section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan selama lima belas
tahun (2002-2016). Sedangkan data cross section adalah data sepuluh negara tujuan
ekspor utama. Metode yang digunakan adalah metode Revealed Comparative
Advantage (RCA), Export Product Dynamic (EPD), X-Model Potential Export
Products (X-Model), dan Gravity Model.
Berdasarkan hasil analisis, pada umumnya rempah unggulan Indonesia di
pasar utama memiliki daya saing yang kuat. Komoditas lada memiliki potensi
pengembangan pasar optimis di Belanda, dan potensi pengembangan pasar
potensial di Malaysia, Vietnam, Korea Selatan, Rusia, Prancis, Belgia, Jerman, dan
Amerika Serikat. Pada komoditas kayu manis pasar yang optimis untuk
dikembangkan adalah Malaysia, Kanada, Turki, Brazil, Amerika Serikat, dan
Republik Dominika. Sedangkan pasar potensialnya adalah Uni Emirat Arab,
Belanda, Jerman dan Aljazair. Pada komoditas cengkeh pasar yang memiliki
potensi pengembangan pasar optimis adalah Thailand, Pakistan dan Mesir.
Sedangkan pasar yang potensial adalah Malaysia, Uni Emirat Arab, Vietnam, Saudi
Arabia, Australia, Belanda, dan Jerman. Pada komoditas pala, lawang dan kapulaga
pasar yang optimis untuk dikembangkan adalah Malaysia, Thailand, Pakistan,
Italia, Belanda dan Amerika Serikat. Sedangkan pasar yang potensial untuk
dikembangkan adalah Vietnam, Belgia, Prancis dan Jerman.
Ada perbedaan faktor yang memengaruhi ekspor komoditas rempah
unggulan Indonesia. Pada komoditas lada faktor yang signifikan memengaruhi
adalah PDB per kapita, populasi, harga ekspor, jarak ekonomi dan tarif negara
tujuan. Pada komoditas kayu manis, faktor yang signifikan memengaruhi ekspor
adalah PDB per kapita, populasi, harga ekspor, dan jarak ekonomi. Pada ekspor
komoditas cengkeh variabel yang signifikan memengaruhi ekspor adalah PDB per
kapita, jarak ekonomi dan tarif negara tujuan. Adapun faktor yang signifikan
memengaruhi ekspor komoditas pala, lawang dan kapulaga adalah PDB per kapita,
harga ekspor, jarak ekonomi, dan tarif negara tujuan. | id |