| dc.description.abstract | Hutan lindung Pulau Ternate mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan hidup di pulau tersebut, diantaranya mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan tanah. Pengelolaan hutan lindung Pulau Ternate menghadapi berbagai permasalahan seperti kebutuhan ruang hidup, kebakaran hutan, dan berkurangnya kualitas air minum. Hal tersebut tejadi karena kurangnya perhatian para pihak dalam melakukan penyuluhan, pembinaan, dan koordinasi lintas sektor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi para pihak (stakeholders) terhadap keberadaan hutan lindung Pulau Ternate, menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi para pihak, dan menganalisis pengaruh serta kepentingan para pihak (stakeholders) dalam pengelolaan hutan lindung Pulau Ternate.
Penelitian ini menggunakan metode survey terhadap 100 orang responden masyarakat, 37 informan dari 17 lembaga. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif, analisis Structural Equation Modeling (SEM) dan analisis para pihak (stakeholders). Hasil penelitian menunjukkan pada umumnya para pihak mempunyai persepsi terhadap hutan lindung Pulau Ternate berkategori tinggi (baik) sedangkan masyarakat mempunyai persepsi berkategori rendah (buruk), faktor yang berpengaruh terhadap persepsi yaitu faktor ekternal. Para pihak yang paling berpengaruh dan berkepentingan tinggi adalah Kesatuan Pemangkuan Hutan Lindung Ternate-Tidore, Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara, dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Akemalamo. | id |
