Show simple item record

dc.contributor.advisorWigena, Aji Hamim
dc.contributor.advisorSusetyo, Budi
dc.contributor.authorNurwida, Arni
dc.date.accessioned2018-11-12T03:52:06Z
dc.date.available2018-11-12T03:52:06Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94978
dc.description.abstractIndikator komposit seringkali ditemui dalam berbagai penelitian khususnya pada bidang sosial. Penyusunan indikator komposit dilakukan melalui tahapan pembobotan dan agregasi. Metode pembobotan klasik, seperti metode pembobotan berdasarkan analisis regresi, analisis faktor, dan analisis korespondensi berganda, dikembangkan untuk menangani peubah bertipe numerik atau kategorik saja, walaupun telah tersedia berbagai teknik kuantifikasi untuk peubah numerik dan teknik kualifikasi untuk peubah kategorik. Selain itu, penggunaan peubah respon sebagai ukuran indikator komposit dalam pembobotan berdasarkan analisis regresi kadang kala dapat dimanipulasi. Permasalahan ini dapat diatasi dengan metode pembobotan berdasarkan analisis faktor data campuran. Metode agregasi klasik, seperti metode agregasi linear aditif, tidak dapat menangani campuran dari peubah numerik compensatory dan non-compensatory. Permasalahan ini dapat diatasi dengan metode agregasi geometrik. Metode pembobotan berdasarkan analisis faktor data campuran dan metode agregasi geometrik dalam penyusunan indikator komposit data campuran perlu dikaji keakuratannya. Studi kasus dilakukan dengan membangun lima model status kesejahteraan rumah tangga Desa Dramaga, Kabupaten Bogor dengan membandingkan metode pembobotan berdasarkan analisis faktor data campuran dan analisis korespondensi ganda, serta metode agregasi linear dan agregasi geometrik. Lima model ini dibandingkan untuk memilih model terbaik. Kemudian model terbaik yang diperoleh dibandingkan dengan model PPLS 2011. Metode pembobotan berdasarkan analisis faktor data campuran memberikan hasil lebih akurat daripada dengan analisis korespondensi berganda. Pada peubah numerik, metode agregasi geometrik memberikan hasil lebih akurat dibandingkan metode agregasi linear. Pada peubah kategorik, metode agregasi linear memberikan hasil lebih akurat dibandingkan agregasi geometrik. Model terbaik dari penyusunan status kesejahteraan rumah tangga Desa Dramaga adalah model dengan pembobotan berdasarkan analisis faktor data campuran serta agregasi geometrik pada peubah numerik dan agregasi linear pada peubah kategorik, dengan nilai rata-rata pergeseran peringkat ( ̅ ) sebesar 0.42 dan nilai akurasi klasifikasi 60.13%. Model terbaik memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan model PPLS 2011 karena memiliki nilai korelasi antara peubah numerik dengan status kesejahteraan yang lebih tinggi, serta memiliki karakteristik kategori pada peubah kategorik yang lebih akurat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcStatisticsid
dc.subject.ddcStatistical Analysisid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKajian Metode Pembobotan dan Metode Agregasi pada Penyusunan Indikator Komposit Data Campuran (Studi Kasus Status Kesejahteraan Rumah Tangga Desa Dramaga, Kabupaten Bogor).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordagregasi geometrikid
dc.subject.keywordanalisis faktor data campuranid
dc.subject.keywordindeksid
dc.subject.keywordindikator kompositid
dc.subject.keywordstatus kesejahteraan rumah tanggaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record