Show simple item record

dc.contributor.advisorMansur, Irdika
dc.contributor.advisorJaya, I Nengah Surati
dc.contributor.authorMuslih, Ali Muhammad
dc.date.accessioned2018-11-12T03:50:38Z
dc.date.available2018-11-12T03:50:38Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94976
dc.description.abstractAktivitas pertambangan batubara seringkali dianggap sebagai salah satu sumber pencemar lingkungan, hal yang menjadi salah satu fokus dalam penelitian ini adalah air asam tambang yang terus terbentuk. Sumber terbentuknya air asam tambang berasal dari dua komponen yaitu batuan sisa dan tailing, dua hal tersebut sangat kaya akan kandungan besi sulfida yang tinggi seperti pyrite (FeS2) dan pyrrhotite (Fe1-xS). Pengelolaan air asam tambang telah banyak dilakukan di banyak perusahaan tambang, salah satu pengelolaan air asam tambang dilakukan dengan pembangunan lahan basah buatan. Pembangunan lahan basah buatan dalam pengelolaan air asam tambang dapat memanfaatkan beberapa jenis perlakuan aktif ataupun pasif dengan jenis tanaman guna mereduksi logam berat terkandung. Penelitian ini menggambarkan bahwa lahan basah buatan dalam pengelolaan air asam tambang bisa dibangun dengan pendekatan GIS yang memanfaatkan karakteristik dan efektivitas lahan basah buatan yang telah diterapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi terkait karakteristik dan efektivitas lahan basah buatan yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai peubah-peubah dominan untuk pembangunan model spasial pemilihan lokasi lahan basah buatan dalam rangka pengelolaan air asam tambang. Data yang digunakan yaitu data antropogenik yaitu jarak ke pemukiman (X1), jarak ke sumber air asam tambang (X2), jarak ke main sump (X3), jarak ke lokasi perkebunan (X4), dan jarak ke lokasi revegetasi (X5); dan juga data biofisik yaitu jarak ke sungai (X6), jarak ke sumber air bersih (X7), slope (X8), ketinggian (X9) dan jenis tanah (X10). Penelitian ini menemukan hasil model spasial terbaik dalam menentukan lokasi untuk dibangun lahan basah buatan dengan persamaan matematika yaitu Y = 0.672X9 + 0.327X2 dengan overall accuracy sebesar 77%. Model terbaik tersebut memiliki peubah-peubah yang paling signifikan dalam mempengaruhi kenetralan pH yaitu jarak ke sumber air asam tambang (X2) dan ketinggian (X9). Penelitian ini juga menemukan bahwa peubah pencemar lain yaitu Fe dan Mn tidak memiliki hubungan yang signifikan sesuai peubah spasial yang telah dianalisis sebelumnya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSilvicultureid
dc.subject.ddcWetlandid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleModel Pemilihan Lokasi Lahan Basah Buatan dalam Rangka Pengelolaan Air Asam Tambang di PT. Bukit Asamid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordmodel spasialid
dc.subject.keywordantropogenikid
dc.subject.keywordbiofisikid
dc.subject.keywordmain sumpid
dc.subject.keywordair asam tambangid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record