Konservasi Rafflesia patma Blume Dalam Pengembagan Geopark Nasional Ciletuh-Pelabuhanratu Sukabumi
View/ Open
Date
2018Author
Triana, Ardika Eri
Hikmat, Agus
Basuni, Sambas
Metadata
Show full item recordAbstract
Rafflesia merupakan bunga terbesar dan dilindungi di Indonesia. Masalah utama yang mengancam keberadaan spesies ini antara lain rusaknya hutan hujan sebagai habitat, fragmentasi dan konversi lahan serta kurangnya pemahaman stakeholders dalam upaya konservasi. Tujuan penelitian ini yaitu mendapatkan data populasi dan habitat Rafflesia patma Blume di kawasan Geopark Nasional Ciletuh-Pelabuhanratu (GNCP), menganalisis stakeholders konservasi R. patma dan pengembangan GNCP, menganalisis unsur-unsur budaya masyarakat kawasan GNCP, serta merumuskan strategi konservasi R. patma dalam pengembangan GNCP.
Penelitian dilakukan di kawasan GNCP mencakup 17 desa dari dua Kecamatan, Kabupaten Sukabumi, dilakukan selama 12 bulan, yaitu dari bulan November 2016 sampai November 2017. Pengumpulan data populasi dan habitat R. patma dilakukan dengan metode purposive sampling menggunakan petak contoh berukuran 1000 meter sedangkan pengumpulan data stakeholders dilakukan dengan metode survey melalui wawancara tertutup. Data populasi R. patma yang dianalisis mencakup ukuran, bentuk, jumlah dan fase perbungaan R. patma sedangkan data habitat yang dianalisis mencakup kondisi vegetasi tumbuhan dan kondisi fisik kawasan. Atribut stakeholders yang dianalisis mencakup persepsi, daftar stakeholders, kategori stakeholders, dan hubungan antar stakeholders.
Populasi R. patma di leuweung Cipeucang kawasan GNCP ditemukan sebanyak 4 sub populasi, terdiri atas 21 individu pada ketinggian 196-217 mdpl dengan tumbuhan inang Tetrastigma papilosum. Populasi R. patma terdiri atas 9% bunga mekar, 13% mati setelah mekar, 26% knop hidup dan 52% mati setelah mekar. Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi pada vegetasi tingkat semai dan pancang yaitu pada spesies Streblus ilicifolius dari famili Moraceae dengan INP yaitu 58.5% pada tingkat semai dan 28% pada tingkat pancang sedangkan vegetasi tingkat pohon pada spesies Ficus tinctoria dari famili Moraceae dengan INP yaitu 37.45%. Indeks Keanekaragaman (H’) tertinggi adalah pada vegetasi tumbuhan tingkat semai yaitu 9.54. Teridentifikasi sebanyak 16 stakeholders konservasi R. patma dalam pengembangan GNCP, 11 stakeholders termasuk kategori Key Player, 4 Subject dan 1 Contex setter. Hubungan atar stakeholders kunci termasuk dalam bentuk koalisi, kolaborasi, dan koadunasi. Persepsi stakeholders terhadap R. patma rendah demikian juga persepsi masyarakat terhadap pengembangan GNCP serta R. patma rendah. Strategi konservasi R. patma yang direkomendasikan adalah sosialisasi dan edukasi sifat serta keberadaan R. patma sebagai icon GNCP serta pemberdayaan untuk meningkatkan partisipasi stakeholders dan masyarakat dalam konservasi R. patma dan pengembagan GNCP.
Collections
- MT - Forestry [1411]