Show simple item record

dc.contributor.advisorMelati, Maya
dc.contributor.advisorKurniawati, Ani
dc.contributor.authorAplugi, Dewie Maria Agustin
dc.date.accessioned2018-11-10T07:24:07Z
dc.date.available2018-11-10T07:24:07Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94929
dc.description.abstractOkra (Abelmoschus esculentus L. Moench) merupakan salah satu sayuran fungsional karena mengandung senyawa bioaktif dan serat pangan. Salah satu tahapan penting dalam sistem budidaya untuk mendapatkan produksi dan kualitas buah okra terbaik yaitu waktu panen. Penelitian ini bertujuanmempelajari pengaruh waktu panen terhadap produksi dan kualitas dua varietas okra. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan IPB Leuwikopo, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dengan ketinggian tempat ± 185 mdpl, 6033’49.3” LS dan 106043’30.7” BT. Percobaan di lapangan dilaksanakan pada bulan Oktober 2017 sampai Februari 2018, menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) tersarang (nested design) dengan dua faktor dan empat ulangan. Faktor pertama adalah varietas okra yaitu Zahira yang merupakan okra berwarna merah dan Naila yaitu okra dengan warna hijau. Faktor kedua merupakan waktu panen, terdiri atas empat taraf yakni 5, 7, 9 dan 11 hari setelah antesis (HSA). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan waktu panen nyata pada beberapa peubah pertumbuhan, produksi dan kualitas okra. Tinggi tanaman, jumlah daun, bunga, buah, kadar hara N dan P, antosianin, panjang trikoma lebih tinggi pada perlakuan 5 HSA dibandingkan perlakuan lainnya. Waktu panen 11 HSA menyebabkan ketebalan daging buah, serat pangan terlarut dan total serat pangan tertinggi. Kadar total fenolik tertinggi pada waktu panen 7 HSA. Tinggi tanaman, ketebalan daging buah, kadar antosianin berbeda nyata antar kedua varietas okra. Okra merah memiliki tinggi tanaman, jumlah daun pada fase panen terakhir, ketebalan daging buah dan kadar antosianin yang lebih tinggi dibandingkan okra hijau. Okra hijau memiliki jumlah daun yang lebih banyak dibandingkan pada fase awal generatif. Pengaruh interaksi antar waktu panen dan varietas okra sangat nyata terhadap kelunakan buah, kadar hara K, total klorofil, dan karotenoid. Kelunakan buah tertinggi pada okra hijau dengan waktu panen 5 HSA (3.98 mm 152 g-1 5 d-1). Kadar kalium tertinggi pada okra merah dengan waktu panen 9 HSA. Okra merah dengan waktu panen 5 HSA memiliki kadar total klorofil (536.83 μg g-1) dan kadar karotenoid (147.78 μg g-1) tertinggi. Pengaruh interaksi antar faktor menunjukkan bahwa penundaan panen mempengaruhi kualitas buah okra dengan kandungan yang berbeda antara okra merah dan hijau. Dibandingkan antara varietas, kelunakan buah lebih cepat menurun pada okra hijau; total klorofil dan karotenoid lebih banyak turun pada okra merah dan kadar K lebih meningkat pada okra merah dibandingkan okra hijau.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcOkraid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleProduksi dan Kualitas Dua Varietas Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) dengan Perbedaan Waktu Panen.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordfenolikid
dc.subject.keywordhari setelah antesisid
dc.subject.keywordokra hijauid
dc.subject.keywordokra merahid
dc.subject.keywordpigmenid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record