dc.description.abstract | Daun afrika (Vernonia amygdalina) merupakan tanaman sayur dan obat bagi
negara-negara di Afrika, tetapi lebih dikenal sebagi tanaman obat bagi negaranegara
tropis di luar benua Afrika. Daun V. amygdalina diketahui mengandung
berbagai macam senyawa bioaktif seperti sesquiterpene lactones, saponins,
glikosida, dan flavonoids. Akan tetapi, tanaman daun afrika belum dibudidayakan
untuk mendapatkan kandungan senyawa bioaktif yang baik. Penelitian ini bertujuan
untuk mempelajari kandungan senyawa bioaktif pada posisi daun dan fase
pertumbuhan tertentu serta mempelajari pengaruh dosis pupuk dan interval panen
terhadap produksi senyawa flavonoids. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan
Oktober 2017 sampai Juni 2018. Percobaan 1 menggunakan tanaman fase vegetatif
dan generatif yang berasal dari Dramaga, Bogor. Percobaan kedua dilakukan di
Kebun Percobaan Organik, Cikarawang dengan menggunakan 120 tanaman.
Percobaan 1 mempelajari konsentrasi NPK dan senyawa bioaktif pada lima
posisi daun dan fase pertumbuhan yang berbeda. Daun yang digunakan adalah daun
daun ke-1 sampai ke-5 dari pucuk. Data konsentrasi NPK dan senyawa bioaktif
daun pada setiap posisi daun dan fase pertumbuhan dibandingkan menggunakan uji
t-student’s serta dilakukan uji korelasi antara konsentrasi NPK dengan senyawa
bioaktif tersebut. Percobaan 2 mempelajari pertumbuhan dan produksi bioaktif
daun afrika dengan pemberian pupuk kandang ayam dan interval panen yang
berbeda. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
dengan dua faktor yaitu faktor pertama ialah dosis pupuk kandang ayam: 0, 2.5, 5,
dan 7.5 kg per tanaman; faktor kedua ialah interval panen: 2 dan 3 bulan.
Hasil percobaan pertama menunjukkan bahwa antosianins hampir tidak
ditemukan pada tanaman fase generatif. Konsentrasi NPK pada tanaman fase
vegetatif sedikit lebih tinggi daripada konsentrasi NPK pada tanaman generatif.
Kalium berkorelasi positif dengan antosianins pada daun ke-2 dan ke-3 serta dengan
karotenoids pada tanaman fase vegetatif. Perlakuan dosis pupuk kandang ayam
meningkatkan secara linier tinggi tanaman, jumlah cabang, bobot basah dan kering
per tanaman, bobot basah dan kering total, klorofil a, klorofil b, karotenoids,
serapan nitrogen, produksi antosianins, dan produksi flavonoids. Perlakuan interval
panen meningkatkan tinggi tanaman, bobot basah dan kering per tanaman, bobot
basah dan kering total, serapan N serapan P, serapan K, konsentrasi antosianins,
produksi antosianins dan produksi flavonoids. | id |