Gambaran Imunohistokimia Antioksidan Superoksida Dismutase pada Ginjal Tikus Diabetes yang diberi Tepung Tempe.
View/ Open
Date
2018Author
Anaf, Rahma Yelvi
Wresdiyati, Tutik
Astawan, Made
Metadata
Show full item recordAbstract
Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lipid yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia akibat penurunan sekresi insulin, resistensi insulin, atau keduanya. Diabetes melitus merupakan salah satu kondisi stres oksidatif. Stres oksidatif menyebabkan tingginya penggunaan antioksidan di dalam tubuh. Antioksidan eksogen dibutuhkan untuk meningkatkan kandungan antioksidan endogen, termasuk superoksida dismutase (SOD). Tepung tempe kedelai dan tepung tempe kecambah kedelai merupakan salah satu sumber antioksidan yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis gambaran imunohistokimia antioksidan SOD pada jaringan ginjal tikus diabetes yang diberi tepung tempe kedelai dan tepung tempe kecambah kedelai. Penelitian ini menggunakan 12 ekor tikus jantan galur Sprague dawley yang dibagi dalam empat kelompok: (i) Tikus non diabetes (KN), (ii) Tikus diabetes (KP), (iii) Tikus diabetes diberi perlakuan protein tepung tempe kedelai 10% (TK), dan (iv) Tikus diabetes yang diberi protein tepung tempe kecambah kedelai 10% (TKK). Kondisi diabetes didapat dengan injeksi aloksan dosis 110 mg/kgBB secara intraperitoneal. Tikus diberi perlakuan selama 36 hari. Jaringan ginjal diproses dengan metode standar embedding parafin. Preparat jaringan ginjal diwarnai dengan teknik imunohistokimia untuk mendeteksi kandungan antioksidan Cu,Zn-SOD. Pemberian tepung tempe kedelai (TK) dan tepung tempe kecambah kedelai (TKK) dapat meningkatkan kandungan antioksidan Cu,Zn-SOD pada jaringan ginjal tikus diabetes. Perlakuan tepung tempe kecambah kedelai (TKK) memberikan hasil yang lebih baik (p<0.01) dibandingkan perlakuan tepung tempe kedelai (TK) dalam meningkatkan kandungan antioksidan Cu,Zn-SOD pada jaringan ginjal tikus diabetes.