dc.description.abstract | Anjing merupakan hewan kesayangan yang sering dipelihara manusia. Salah
satu kendala memelihara anjing yaitu masalah ektoparasit seperti infestasi caplak
Rhipicephalus sanguineus. Salah satu bentuk pengendalian ektoparasit yaitu
dengan pemberian obat berbahan aktif fluralaner. Fluralaner merupakan pestisida
dengan potensi tinggi untuk membunuh caplak secara sistemik. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui dan mempelajari gambaran eritrosit anjing yang
terinfestasi caplak Rhipicephalus sanguineus yang diobati dengan obat berbahan
aktif fluralaner tiga kali dosis. Anjing yang digunakan yaitu 3 ekor anjing ras beagle
dengan umur 1-6 tahun dan berat badan antara 8.5-10 kg. Sample darah diambil
melalui vena cephalica accessoria pada 24 jam pre-treatment, 24 jam, 4 minggu, 8
minggu, dan 12 minggu post-treatment untuk dianalisis total eritrosit, hemoglobin,
hematokrit, dan indeks eritrosit (MCH, MCV, dan MCHC). Hasil pengamatan
menunjukkan terjadi perubahan signifikan (P<0,05) total eritrosit, hemoglobin,
hematokrit, dan MCHC serta tidak terjadi perubahan signifikan (P>0,05) MCV dan
MCH pada pre dan post-treatment. Namun demikian, perubahan yang signifikan
pada eritrosit bukan disebabkan oleh pemberian fluralaner, tetapi kemungkinan
karena adanya infestasi parasit darah pada anjing. | id |