dc.description.abstract | Studi mengenai perubahan gambaran histologi usus udang
postmortem masih sangat terbatas. Setelah kematian, jaringan akan
mengalami autolisis yang disebabkan proses kimiawi oleh enzim intraseluler
dan pembusukan oleh kinerja bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan gambaran histopatologi usus udang selama 46 jam postmortem,
yaitu pada jam ke-0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 28, 30, 32,
34, 36, 38, 40, 42, 44, dan 46 setelah kematian sebagai referensi patologi
forensik veteriner. Sebanyak 72 ekor udang vannamei digunakan sebagai
sampel, kemudian dibagi menjadi 24 kelompok dan dieutanasia pada suhu
-16°C selama 120 menit. Hasil penelitian menunjukkan perubahan
mikroskopik postmortem paling awal pada usus terjadi pada 0 jam
postmortem berupa kehadiran bakteri, diikuti pada 4 jam postmortem dengan
adanya gelembung gas di antara sel, pada 8 jam postmortem terjadi
deskuamasi epitel, dan pada 18 jam postmortem terjadi lisis sel. Hasil dari
penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi forensik veteriner pada satwa
akuatik untuk menentukan waktu kematian. | id |