Gambaran Darah Putih dan Indeks Stres pada Ayam Broiler yang Diberi Jamu Kombinasi Lempuyang, Temulawak, Jahe, dan Madu.
View/ Open
Date
2018Author
Gayatri, Evien
Mustika, Aulia Andi
Novelina, Savitri
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemberian antibiotik pada ayam broiler dengan dosis subterapi atau dikenal
sebagai antibiotic growth promoters (AGP) telah dilarang karena menimbulkan
resistensi antibiotik pada manusia. Penggunaan tanaman obat sudah banyak
diteliti sebagai subtitusi penggunaan AGP. Penelitian ini bertujuan mempelajari
pengaruh pemberian jamu kombinasi lempuyang, temulawak, jahe, dan madu
terhadap gambaran darah putih dan indeks stres pada ayam broiler. Penelitian ini
menggunakan 30 ekor day old chick (DOC) strain Cobb. Penelitian ini
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan enam
ulangan. Perlakuan terdiri dari P0 (100% air), P1 (98.75% air + 1.25% air rebusan
jamu), P2 (97.5% air + 2.5% air rebusan jamu), P3 (95% air + 5% air rebusan
jamu), P4 (90% air + 10% air rebusan jamu). Setiap jamu ditambahkan madu
sebanyak 2% dari volume jamu yang diberikan. Jamu diberikan pada ayam
berumur 15 hari melalui air minum yang diberikan selama 17 hari. Data dianalisis
menggunakan metode analysis of variance (ANOVA). Hasil penelitian
menunjukkan pemberian jamu dapat meningkatkan jumlah heterofil, eosinofil,
dan monosit, serta mempertahankan jumlah leukosit dan limfosit dalam kisaran
nilai normal. Nilai rasio H/L pada kelompok ayam yang diberi jamu berada pada
kisaran nilai normal, artinya pemberian jamu tidak menyebabkan stres.