Show simple item record

dc.contributor.advisorNurhayati
dc.contributor.authorMaharani, Rizza
dc.date.accessioned2018-11-05T06:54:08Z
dc.date.available2018-11-05T06:54:08Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94643
dc.description.abstractBanyuwangi merupakan kabupaten yang terletak paling ujung di Pulau Jawa yang masih melestarikan kebudayaan milik leluhur. Banyuwangi memiliki masyarakat asli yang masih menetap dan menyebar di beberapa kecamatan yaitu Masyarakat Osing. Wilayah yang masih ditinggali oleh masyarakat Osing dan masih menjaga tradisi budayanya adalah di Kecamatan Glagah khususnya Desa Kemiren dan Bakungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik lanskap budaya masyarakat Osing, membandingkan lanskap budaya Desa Kemiren dan Bakungan, menganalisis potensi pelestarian dan pengembangan lanskap budaya masyarakat Osing, serta memberikan rekomendasi tindakan pelestarian lanskap budaya Masyarakat Osing. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis spasial dan analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa karakter pembentuk lanskap Desa Kemiren dan Bakungan hampir sama, berdasarkan landuse dan aktivitas, pola ruang organisasi, respon terhadap lingkungan alam, tradisi budaya, jaringan sirkulasi, batas wilayah, vegetasi, bangunan dan struktur, kluster, elemen skala kecil. Namun yang membedakan adalah kekuatan lanskap budayanya. Desa Kemiren masih terjaga kekentalan dan keunikan lanskap budayanya dengan didominasi lanskap alami, perubahan yang ada tidak begitu banyak, sedangkan Bakungan sudah mengalami perubahan dan pembangunan cukup pesat. Berdasarkan analisis keberlanjutan dengan metode SWOT, dihasilkan strategi pertumbuhan (growth and build strategy) untuk Desa Kemiren. Alternatif pertumbuhan dibagi menjadi empat bagian sesuai dengan tujuannya. Gabungan peringkat alternatif tersebut dihasilkan suatu tindakan pelestarian untuk Desa Kemiren yaitu menentukan kawasan area konservasi lanskap budaya dan pengembangannya didukung oleh peraturan dan kebijakan pemeritah, upaya revitalisasi bangunan rumah adat Osing untuk penguatan karakteristik lanskap budaya masyarakat Osing, melestarikan elemen fisik yang memiliki nilai sejarah serta kebudayaan masyarakat Osing, dan meningkatkan perekonomian masyarakat dengan membuka pusat oleh-oleh. Kawasan Bakungan dihasilkan strategi pemeliharaan dan pengembangan (hold and maintain strategy). Alternatif pemeliharaan dibagi menjadi empat bagian sesuai dengan tujuannya. Alternatif pemeliharaan yang diusulkan adalah menentukan kawasan sebagai area pelestarian di kawasan Bakungan didukung oleh peraturan dan kebijakan pemerintah untuk tetap menjaga lanskap asli, peningkatan kualitas generasi dengan pendidikan budaya pada generasi muda, dan melestarikan elemen fisik yang memiliki nilai sejarah serta kebudayaan masyarakat Osing, dan meningkatkan perekonomian masyarakat dengan membuka pusat oleh-oleh.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agriculture University (IPB)id
dc.subject.ddcLandscape Architectureid
dc.subject.ddcLandscape Generalid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBanyuwangi, Jawa Timurid
dc.titleKajian Lanskap Budaya Masyarakat Osing di Kabupaten Banyuwangi.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keyworddesa budayaid
dc.subject.keywordkearifan lokalid
dc.subject.keywordlanskap budaya Osingid
dc.subject.keywordMasyarakat Osingid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record