dc.description.abstract | Tanaman kubis merupakan komoditas sayuran penting yang bermanfaat
bagi manusia. Salah satu hama penting yang menyerang tanaman kubis adalah
Plutella xylostella (Lepidoptera: Yponomeutidae). Hama ini dapat menyebabkan
kehilangan hasil pada tanaman kubis hingga 100%. Umumnya petani kubis dalam
mengendalikan hama P. xylostella menggunakan insektisida berbahan aktif
tunggal. Penggunaan insektisida berbahan aktif tunggal secara tidak bijaksana
dapat menimbulkan dampak buruk seperti terjadinya resistensi pada P. xylostella.
Penelitian ini bertujuan mengetahui toksisitas campuran dua bahan aktif
insektisida sintetik spinetoram dan klorfenapir dalam pengendalian hama
P. xylostella pada tanaman kubis dan mengetahui pengaruh insektisida spinetoram
dan klorfenapir serta campurannya terhadap keberhasilan larva menjadi pupa dan
imago. Metode uji yang digunakan adalah celup daun dengan lima kali ulangan.
Mortalitas dihitung pada 24, 48, 72 dan 96 jam setelah perlakuan (JSP), kemudian
data mortalitas diolah dengan POLO-PC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mortalitas P. xylostella umumnya meningkat dengan meningkatnya konsentrasi
insektisida dan waktu pengamatan. Nilai LC95 insektisida spinetoram dan
klorfenapir berturut-turut 3.89 dan 1.45 kali lebih tinggi dari konsentrasi anjuran
yang tertera pada label. Nilai indeks kombinasi campuran insektisida spinetoram
dan klorfenapir pada P. xylostella dengan nisbah perbandingan 1:3 (w/w), 1:5
(w/w) dan 1:10 (w/w) menunjukkan sifat antagonistik. Perlakuan tunggal
insektisida spinetoram menunjukkan tidak berbeda nyata dalam hal persentase
pembentukan pupa namun berbeda sangat nyata pada persentase pembentukan
imago pada semua konsentrasi. Perlakuan insektisida klorfenapir berpengaruh
nyata antara kontrol dan perlakuan LC55 namun tidak berpengaruh nyata pada
LC15 dan LC35 pada persentase pembentukan imago. Perlakuan campuran
insektisida perbandingan 1:10 (w/w) menunjukkan perbedaan yang nyata pada
persentase pembentukan pupa. Persentase pembentukan imago hanya pada
perbandingan 1:5 (w/w) terlihat perbedaan yang nyata dibandingkan dengan
kontrol dan tidak ada perbedaan yang nyata dalam persentase pembentukan imago
pada perbandingan 1:3 (w/w) dan 1:10 (w/w) pada semua konsentrasi. | id |