Distribusi Spasial Kekeringan Perkebunan Kelapa Sawit di Lahan Gambut Menggunakan Sensor Optik dan Termal Satelit Landsat 8.
Abstract
Sebagian lahan gambut di Kabupaten Rokan Hilir dimanfaatkan untuk perkebunan kelapa sawit. Lahan gambut mempunyai sifat irreversible drying sehingga berpotensi mengalami kekeringan dan kebakaran pada musim kemarau. Potensi kekeringan lahan dapat diidentifikasi menggunakan metode penginderaan jauh dengan menghitung nilai indeks kekeringan tertentu, seperti Temperature Vegetation Dryness Index (TVDI) dan Crop Water Stress Index (CWSI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran potensi kekeringan melalui perhitungan nilai TVDI dan CWSI menggunakan data citra satelit Landsat 8 OLI/TIRS. Tinjauan lapang dilakukan untuk validasi data tutupan lahan dan pengambilan data iklim. Analisis dilakukan pada perkebunan kelapa sawit berumur 2, 5, dan 11 tahun yang ditanam pada lahan gambut. Tingkat lahan gambut di wilayah studi terdiri atas saprik dan hemik. Rentang nilai TVDI wilayah kajian berkisar antara 0.46 – 0.92 dengan nilai tertinggi terdapat pada kelapa sawit berumur 2 tahun, sedangkan nilai CWSI berkisar antara 0.18 – 0.80 dengan nilai tertinggi terdapat pada kelapa sawit berumur 2 tahun. TVDI mampu menginterpretasikan kondisi kelembaban tanah pada kedalaman 5 cm (R2 = 0.6), sedangkan CWSI kurang baik dalam menginterpretasikan kelembaban tanah (nilai R2 kurang dari 0.5) pada wilayah kajian.