Gambaran Parameter Leukosit Anak Babi (Sus scrofa) pada Keadaan Shock Hipovolemik dengan Resusitasi Cairan Kristaloid Normo dan Hipervolemik

Abstract

Perdarahan yang berat akan menyebabkan shock hipovolemik. Resusitasi cairan dilakukan untuk mengganti volume cairan intravaskular dan meningkatkan curah jantung supaya dapat menggembalikan perfusi jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi gambaran parameter leukosit pada keadaan shock hipovolemik dengan resusitasi cairan kristaloid (NaCl 0.9%) normo dan hipervolemik pada anak babi (Sus scrofa). Sembilan anak babi jantan kastrasi berumur enam hingga sepuluh minggu dengan berat badan 10 kg sampai 20 kg telah digunakan sebagai hewan model shock. Hewan mengalami shock hipovolemik dengan pengambilan darah dari vena jugularis sehingga penurunan mean arterial presurre (MAP) sebanyak 20% dari nilai awal. Setelah shock hipovolemik, resusitasi normovolemik segera dilakukan dan 30 menit kemudian resusitasi hipervolemik dilakukan. Pengambilan sampel darah dilakukan sebanyak tiga kali pada waktu baseline, resusitasi normovolemik dan hipervolemik. Pemeriksaan darah dilakukan dengan menggunakan Erma Hematology Analyzer. Resusitasi cairan kristaloid menggambarkan penurunan yang signifikan pada eosinofil dan monosit serta penurunan yang tidak signifikan pada jumlah leukosit, neutrofil dan limfosit walaupun masih dalam rentang normal.