dc.description.abstract | Eksplorasi Streptomyces sp. dari berbagai ekosistem dilakukan untuk
mendapatkan strain baru dan bioaktif baru untuk pengendalian cendawan tular
tanah yang lebih ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan isolat
Streptomyces sp. dari berbagai ekosistem yang berpotensi menekan pertumbuhan
dan perkembangan Sclerotium rolfsii dan Rhizoctonia solani di tingkat in vitro.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya dua sampel tanah dari delapan
ekosistem yang positif mengandung populasi Streptomyces sp. Sampel tanah
tersebut adalah tanah yang berasal dari rizosfer tanaman bambu dan tanah rizosfer
jati dari Gunung Kapur Ciampea. Populasi tertinggi Streptomyces sp. pada tanah
rizosfer jati Gunung Kapur Ciampea sebesar 10.860 SPK/gram tanah sedangkan
tanah rizosfer bambu hanya sebesar 2.690 SPK/gram tanah. Berdasarkan hasil uji
antibiosis diperoleh 18 isolat dari 74 isolat Streptomyces sp. yang didapatkan,
mampu menghambat pertumbuhan fungi uji (Sclerotium rolfsii dan Rhizoctonia
solani). Streptomyces sp. yang memiliki kemampuan penghambatan yaitu 14
isolat berasal dari tanah bambu dan 4 isolat berasal dari tanah gunung kapur.
Isolat-isolat Streptomyces sp. yang mampu menghambat Rhizoctonia solani
dengan kuat yaitu isolat B3C2, B3D2, B4B1, B4C1, K4D1 dan K4E2. Sedangkan,
isolat-isolat Streptomyces sp. yang mampu menghambat Sclerotium rolfsii dengan
kuat yaitu B3C2, B3D4, B3D6, B3E2, B4C2, B4E2 dan B5B1. Isolat
Streptomyces sp. B3C2 memiliki daya hambat kuat terhadap dua cendawan uji.
Streptomyces sp. yang memiliki daya hambat sedang terhadap Rhizoctonia solani
yaitu B3D3, B3E1, B3E2, K4D2 dan K5B4, sedangkan isolat yang memiliki daya
hambat sedang terhadap Sclerotium rolfsii yaitu isolat B3D2, B3E1, B4C1, B4D2
dan B4E1. Streptomyces sp. yang memiliki daya hambat lemah terhadap
Rhizoctonia solani yaitu isolat B3D4 dan B4C2, sedangkan terhadap Sclerotium
rolfsii adalah K5B4. | id |