Show simple item record

dc.contributor.advisorAnas, Iswandi
dc.contributor.advisorRahayu
dc.contributor.advisorDarwis, Darmawan
dc.contributor.authorAmbarsari, Evi
dc.date.accessioned2018-10-09T02:13:20Z
dc.date.available2018-10-09T02:13:20Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94064
dc.description.abstractStress air dapat mengganggu aktifitas fisiologis dan morfologis tanaman sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan mengurangi hasil tanaman. Peningkatan frekuensi irigasi seringkali menjadi solusi pertama, namun cara tersebut tidak efisien dalam mempertahankan pasokan air pada zona perakaran serta dapat meningkatkan biaya tenaga kerja. Penggunaan SWA (Super Water Absorbent) dapat menjadi solusi alternatif dalam meningkatkan efisiensi penggunaan air pada zona perakaran. Sebagai water absorbent, SWA produksi Laboratorium Bahan Industri Bidang Proses Radiasi; Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dapat meningkatkan kelembaban tanah sehingga lingkungan mikroba tanah menjadi lebih baik. Aplikasi SWA dari pati singkong sangat diperlukan dalam bidang pertanian karena SWA ini menahan air sehingga meningkatkan ketersediaan air dalam tanah dan dengan mudah dapat diuraikan oleh mikroba tanah sehingga tidak meninggalkan residu yang dapat berdampak negatif pada lingkungan. Pengaruh SWA terhadap populasi dan aktivitas mikroba tanah dan pertumbuhan tanaman menjadi fokus dalam penelitian ini dengan tanaman caisim (Brassica juncea L.) sebagai indikator tanaman percobaan. Penelitian dilakukan di rumah kaca menggunakan pot dengan metode percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Tiga faktor yang diteliti adalah takaran SWA (0,0 g/kg tanah, 0,1 g/kg tanah dan 0,2 g kg tanah), Cara penempatan SWA (melingkari tanaman dan dikonsentrasikan 4 titik sekitar tanaman), dan frekuensi penyiraman (setiap hari, setiap 2 hari dan setiap 4 hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis SWA 0.1 g kg tanah-1 dibandingkan tanpa pemberian SWA dapat meningkatkan kadar air tanah, total populasi mikroba dan fungi tanah, respirasi tanah pada media tanam serta tinggi tanaman setara dengan pemberian dosis SWA 0.2 g kg tanah-1. Cara penempatan SWA di dalam tanah yang digunakan dalam penelitian tidak dapat mengurangi frekuensi penyiraman dan tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman, total populasi mikroba dan fungi tanah, kadar air tanah serta respirasi tanah. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa perlakuan pemberian SWA sampai dengan 0.2 g kg tanah-1 tidak dapat mengurangi frekuensi penyiraman dan tidak dapat meningkatkan hasil tanaman caisim.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSoil Sciencesid
dc.subject.ddcHydrogelid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titlePengaruh SWA (Super Water Absorbent) Pati Singkong terhadap Pertumbuhan Caisim (Brassia juncea L.) dan Populasi Mikroba Tanahid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordcaisimid
dc.subject.keywordfrekuensi penyiramanid
dc.subject.keywordpopulasi mikroba tanahid
dc.subject.keywordrespirasi tanahid
dc.subject.keywordSuper Water Absorbent (SWA)id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record