Show simple item record

dc.contributor.advisorAtang, Sutandi
dc.contributor.advisorBudi, Nugroho
dc.contributor.authorDzaky
dc.date.accessioned2018-10-09T02:10:06Z
dc.date.available2018-10-09T02:10:06Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94063
dc.description.abstractPembentukan, perkembangan, dan pelapukan tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor bahan induk, organisme, topografi, iklim, dan waktu. Topografi terbagi dalam dua bagian yaitu kemiringan lereng dan beda tinggi relatif (elevasi). Lahan sawah merupakan suatu tipe penggunaan lahan yang pengelolaannya memerlukan genangan air. Proses penggenangan dan pengeringan menyebabkan perubahan sifat kimia tanah sawah yang dapat mempengaruhi ketersediaan fosfor bagi tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik erapan fosfor pada tanah sawah di Jawa Barat pada ketinggian 0 – 100 meter di atas permukaan laut. Analisis erapan fosfor dilakukan dengan metode Fox dan Kamprath (1970). Data erapan P diperoleh dengan menjenuhkan tanah dengan 30 mL larutan 0.002 mol L-1CaCl2 yang mengandung larutan seri P dengan berbagai konsentrasi (0-240 mg/L) dalam bentuk KH2PO4 selama enam hari pada suhu kamar yang kemudian ditetapkan dengan menggunakan UV-VIS Spectrophotometer dengan panjang gelombang 660 nm, kemudian dianalisis dengan menggunakan persamaan Langmuir. Tanah yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 24 contoh tanah yang diambil pada 24 lokasi di Jawa Barat. Lokasi pengambilan contoh tanah berasal dari 9 Kabupaten di Jawa Barat, yaitu Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Karawang, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Bekasi. Hasil menunjukkan bahwa tanah sawah pada ketinggian 0 – 100 m dpl di Jawa Barat memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda. Contoh tanah sawah pada penelitian ini memiliki pH yang tergolong sangat masam hingga agak masam. Tekstur dari contoh tanah sawah ini adalah pasir berlempung hingga klei. Pada tapak pertama erapan P pada tanah sawah dengan ketinngian 0 – 100 m dpl memiliki nilai yang berkisar antara 158,73 mg kg-1 hingga 1428,57 mg kg-1 dan energi ikatan berkisar 0.01 L mg-1 hingga 15,67 L mg-1, sedangkan pada tapak kedua erapan P memiliki nilai yang berkisar antara 238,10 mg kg-1 hingga 3333,33 mg kg-1 dan energi ikatan berkisar 0.01 L mg-1 hingga 0.32 L mg-1. Nilai koefisien determinasi (R2) antara 0.90 hingga 0.98 hal tersebut memiliki arti bahwa data dapat digambarkan dengan baik oleh persamaan Langmuir.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSoil Scienceid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.titleKarakteristik Erapan Fosfor Tanah Sawah di Jawa Barat pada Ketinggian 0–100 Meter di Atas Permukaan Lautid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordelevasiid
dc.subject.keyworderapanid
dc.subject.keywordfosforid
dc.subject.keywordlangmuirid
dc.subject.keywordsawahid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record