Pengaruh Serangga Penyerbuk terhadap Hasil Panen Stroberi
Abstract
Serangga penyerbuk membantu proses penyerbukan sebagian besar dari
50 000 (lebih) jenis tanaman berbunga, salah satunya adalah stroberi. Bunga
stroberi termasuk bunga sempurna yang mampu menyerbuk sendiri, namun posisi
stamen yang lebih rendah daripada stigma menyebabkan keberhasilan
penyerbukan sendiri rendah. Laju penyerbukan sendiri bervariasi di antara
berbagai kultivar. Perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan morfologi
bunga. Secara umum penyerbukan terjadi melalui kombinasi gravitasi dan angin,
tetapi tingkat penyerbukannya jarang melebihi 60% bila tidak ada bantuan transfer
polen oleh serangga. Meskipun penting, belum jelas serangga penyerbuk mana
yang melaksanakan sebagian besar dari penyerbukan ini.
Penelitian betujuan untuk (1) menginventarisasi serangga penyerbuk yang
ada pada pertanaman stroberi; (2) menentukan pengaruh serangga penyerbuk
terhadap hasil panen serta mengkaji kemungkinan adanya defisit polinasi pada
pertanaman stroberi; dan (3) memperkirakan kontribusi dari empat spesies
serangga utama pengunjung bunga stroberi terhadap jasa penyerbukan.
Inventarisasi serangga penyerbuk dilakukan dengan mengamati secara
berkala serangga yang berkunjung pada bunga stroberi. Pengaruh serangga
penyerbuk terhadap hasil panen serta kajian defisit polinasi dilakukan melalui tiga
perlakuan yaitu penyerbukan terbuka (tanaman tidak dikurung), penyerbukan
manual dengan tangan, dan tanpa penyerbukan oleh serangga (tanaman dikurung).
Kurungan dibuat menggunakan kain organdi berbentuk persegi panjang (p=6 m,
l=4 m, t=2 m). Peranan serangga penyerbuk diukur dengan membandingkan hasil
dan kualitas buah stroberi yang didapatkan dari perlakuan penyerbukan terbuka
dan perlakuan kurungan. Defisit polinasi diperiksa dengan membandingkan hasil
dan kualitas buah stroberi dari perlakuan penyerbukan manual dan penyerbukan
terbuka. Kontribusi serangga pengunjung bunga stroberi terhadap jasa
penyerbukan diperiksa dengan membandingkan efisiensi penyerbukan serangga
utama pengunjung bunga. Efisiensi penyerbukan dilakukan dengan mengamati
durasi kunjungan serangga pengunjung utama pada bunga dan mengevaluasi
pengaruh kunjungan tersebut terhadap kualitas buah yang dihasilkan. Pengaruh
perlakuan penyerbukan dan efisiensi penyerbukan serangga pengunjung utama
bunga terhadap beberapa parameter kuantitas dan kualitas buah stroberi diperiksa
dengan analisis ragam. Hubungan antara beberapa parameter kualitas buah
diperiksa dengan analisis regresi.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 24 spesies serangga penyerbuk
bunga stroberi, yang terdiri atas 14 spesies dari ordo Diptera dan 10 spesies dari
ordo Hymenoptera. Ordo Diptera terdiri atas 1 spesies famili Calliphoridae, 11
spesies famili Syrphidae, dan 2 spesies famili Tachinidae. Ordo Hymenoptera
terdiri atas 1 spesies famili Andrenidae, 5 spesies famili Apidae, 2 spesies famili
Halictidae, 1 spesies famili Megachilidae, dan 1 spesies famili Scoliidae.
Kehadiran serangga penyerbuk berpengaruh nyata terhadap hasil panen, yang
ditunjukkan oleh kuantitas dan kualitas buah yang lebih tinggi pada tanaman
stroberi dengan perlakuan penyerbukan terbuka daripada perlakuan kurungan.
Perlakuan penyerbukan terbuka menghasilkan buah dengan rerata nilai mutu buah
sebesar 3.40, rerata bobot buah 9.17 g, rerata panjang buah 3.72 cm, rerata
diameter buah 2.45 cm, dan rerata waktu matang buah paling cepat yaitu 20.62
hari. Perlakuan penyerbukan manual menghasilkan buah dengan kuantitas yang
paling tinggi di antaranya rerata jumlah buah yang terbentuk 223 buah, persentase
bunga menjadi buah 97.48%, jumlah buah normal 163 buah, dan paling sedikit
jumlah buah tidak normal yaitu 59 buah. Walaupun secara statistik tidak
signifikan lebih tingginya hasil panen pada perlakuan penyerbukan manual
daripada penyerbukan terbuka mengindikasikan adanya defisit polinasi, sebagai
akibat dari kelimpahan populasi serangga penyerbuk yang rendah.
Spesies serangga penyerbuk yang paling umum dijumpai adalah lalat bunga
Episyrphus balteatus (Deg.), Melanostoma sp. (Diptera: Syrphidae), serta
Lasioglossum sp. (Hymenoptera: Halictidae) dan lebah Apis cerana Fabricius
(Hymenoptera: Apidae), dengan proporsi beturut-turut 47.3, 33.8, 7.0, dan 5.3%.
Durasi kunjungan keempat spesies serangga penyerbuk berbeda sangat nyata,
terutama antara kelompok lebah dengan lalat bunga. Durasi kunjungan pada
setiap bunga oleh lalat bunga berlangsung 7.75-10.0 menit, sedangkan oleh lebah
0.25-0.79 menit. Kunjungan serangga penyerbuk berpengaruh sangat nyata
terhadap jumlah akene yang dibuahi, bobot, panjang, diameter, dan waktu matang
buah. Buah stroberi yang berkembang dari bunga yang mendapat kunjungan
tunggal oleh setiap spesies serangga menghasilkan buah dengan jumlah akene
berkembang 1.6-1.8 kali lipat lebih banyak, bobot buah 1.8-2.3 kali lipat lebih
berat, panjang buah 1.5-1.8 kali lipat lebih panjang, diameter buah 1.2-1.3 kali
lipat lebih lebar, serta waktu matang buah 1-3 hari lebih singkat, daripada buah
yang berasal dari bunga yang tidak dikunjungi serangga.
Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan lebah
dan lalat bunga memberikan sumbangan yang penting terhadap penyerbukan pada
pertanaman stroberi di Ciwidey. Penempatan lebah piaraan di pertanaman serta
pelestarian dan peningkatan populasi spesies serangga polinator liar diharapkan
dapat meningkatkan hasil panen.
Collections
- MT - Agriculture [3689]