Karakteristik Habitat Komunitas Serangga Pada Ekosistem Perkotaan Di Kabupaten Banyumas
View/ Open
Date
2018Author
Taradipha, Muhammad Rezzafiqrullah Rehan
Rushayati, Siti Badriyah
Haneda, Noor Farikhah
Metadata
Show full item recordAbstract
Serangga merupakan hewan yang memiliki peranan penting dalam ekosistem. Keberadaan serangga dapat menjadi indikator biodiversitas, kesehatan ekosistem, dan degradasi lanskap. Wilayah perkotaan adalah wilayah yang rentan terhadap perubahan kualitas akibat banyaknya aktivitas yang ada di perkotaan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya perubahan kualitas dan kondisi lingkungan dengan menggunakan serangga sebagai bioindikator. Adanya berbagai macam gangguan lingkungan yang berinterakisi dengan habitat serangga mendukung dugaan bahwa komunitas serangga terkena dampak negatif dari gangguan lingkungan. Informasi mengenai faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap serangga dapat dijadikan langkah - langkah dalam menanggulangi gangguan lingkungan.
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi faktor karakteristik habitat abiotik dan biotik komunitas serangga, serta potensi gangguan lingkungan terhadap komunitas serangga. Menganalisis serangga yang berpotensi sebagai bioindikator lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2017 sampai Juli 2017. Pengambilan sampel dilakukan di Hutan Kota Karanglewas, Kantor Dinas Catatan Sipil Kabupaten Banyumas dan Kantor Dinas Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Banyumas, area sekitar pabrik dan Terminal Bus Bulu Pitu Purwokerto. Pengumpulan data dibagi menjadi dua kelompok yaitu data karakteristik habitata abiotik komunitas serangga dan karakteristik habitata komunitas biotik komunitas serangga. Pengukuran parameter karakteristik habitat abiotik komunitas serangga berupa pengukuran iklim mikro, pengukuran kualitas udara dan leaf area indeks (LAI). Pengukuran karakteristik habitat komunitas biotik komunitas serangga meliputi pengumpulan data vegetasi dan pengumpulan data serangga. Pengambilan sampel serangga dilakukan dengan cara menggunakan perangkap. Perangkap yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu yellow pan trap, pitfalltrap, sweepnet dan malaise trap.
Serangga yang ditemukan pada keempat lokasi penelitian terbagi menjadi 11 ordo, 59 famili, 146 jenis dan 5196 individu. Kekayaan jenis vegetasi, tutupan tajuk, intensitas cahaya, konsentrasi TSP dan kecepatan angin merupakan faktor yang mempengaruhi keberadaan serangga. Hutan Kota Karanglewas merupakan lokasi yang potensial untuk habitat serangga. Eurema sp. dan Odontomachus sp. merupakan spesies yang dapat hidup di berbagai lokasi penelitian. Serangga yang hanya ditemukan pada lokasi hutan kota dan area perkantoran meliputi Polyrhachis sp., Neptis sp. dan Papilio sp. Spesies ini dapat dijadikan sebagai indikator kondisi habitat dengan gangguan rendah. Onthophagus sp.3, Oreogeton sp. dan Appias sp dapat dijadikan sebagai indikator kondisi habitat dengan gangguan tinggi, karena spesies tersebut hanya ditemukan pada lokasi terminal dan area sekitar pabrik.
Collections
- MT - Forestry [1419]