Show simple item record

dc.contributor.advisorWidodo, Winarso Drajad
dc.contributor.advisorSuketi, Ketty
dc.contributor.authorAbdurrohim, Muhammad Syaifuddin
dc.date.accessioned2018-10-05T03:13:33Z
dc.date.available2018-10-05T03:13:33Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93986
dc.description.abstractMetode penentuan tingkat kematangan pascapanen yang tepat diperlukan untuk menentukan lama pemeraman dan kualitas kematangan pascapanen buah pisang selama penyimpanan. Akumulasi satuan panas merupakan salah satu metode panen yang dapat mengurangi keragaman kualitas buah akibat perbedaan kondisi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan satuan panas sebagai kriteria panen pisang Mas Kirana serta pengaruhnya terhadap lama pemeraman dan karakter kematangan pascapanen buah dengan berbagai waktu antesis. Percobaan dilaksanakan di Kebun Parakansalak PTPN VIII Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada bulan November 2017 hingga Februari 2018. Analisis pascapanen dilaksanakan di Laboratorium Pascapanen, Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB, Laboratorium Pengemasan, Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB dan Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta pada bulan Februari-April 2018. Bahan yang digunakan yaitu buah pisang Mas Kirana yang dipanen dengan jumlah satuan panas 660 ± 7 °C hari. Pengamatan bobot kering buah diambil dari sisir pertama. Pengukuran laju respirasi, kualitas fisik dan kimia buah berasal dari sisir kedua dan ketiga setiap tandan pisang. Analisis metabolomik dilakukan pada buah pisang masing-masing sebanyak 2 (dua) jari yang diambil pada antesis 7 dan 8. Percobaan dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan perlakuan 8 waktu antesis 5 ulangan sehingga terdapat 40 satuan percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam pada taraf nyata 5%. Uji beda nilai tengah dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata 5%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa akumulasi satuan panas dapat ditetapkan sebagai kriteria panen pisang Mas Kirana sebesar 660 ± 7n°C hari. Waktu antesis pisang Mas Kirana tidak mempengaruhi ukuran buah saat panen (bobot sisir, bobot per buah dan jumlah buah per sisir), bobot kering buah saat panen, kelunakan daging buah dan lama pemeraman buah. Pisang Mas Kirana pada percobaan ini memiliki lama pemeraman 12-16 hari. Laju respirasi, kualitas fisik (susut bobot, BDD dan kelunakan kulit buah) dan kualitas kimia buah (PTT, ATT dan vitamin C) secara umum tidak dipengaruhi oleh waktu antesis karena perbedaan hanya terjadi pada satu hingga dua waktu antesis dari delapan waktu antesis. Perbedaan laju respirasi hanya terjadi pada antesis 4, susut bobot hanya berbeda pada antesis 5, BDD berbeda pada antesis 1 dan antesis 5, kelunakan kulit buah hanya berbeda pada antesis 8, kandungan PTT dan vitamin C hanya berbeda pada antesis 2 dan kandungan ATT hanya berbeda pada antesis 8. Pisang Mas Kirana memiliki kandungan beberapa metabolit sekunder penciri senyawa aromatik spesifik seperti ergost-5-en-3beta-ol, tetrahydropyran dan benxaldehyde.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcHarvestingid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcSukabumi-Jawa Baratid
dc.titlePenetapan Satuan Panas sebagai Kriteria Panen Pisang Mas Kirana dengan Berbagai Waktu Antesisid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordderajat hariid
dc.subject.keywordkematanganid
dc.subject.keywordmetabolitid
dc.subject.keywordrespirasiid
dc.subject.keywordlama pemeramanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record