Show simple item record

dc.contributor.advisorWinandi, Ratna
dc.contributor.advisorPambudy, Rachmat
dc.contributor.authorApriliana, Herlinda
dc.date.accessioned2018-10-04T07:22:38Z
dc.date.available2018-10-04T07:22:38Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93976
dc.description.abstractProduksi kedelai dalam negeri hingga saat ini masih belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi kedelai. Produktivitas nasional mencapai 1.45 ton/ha, sedangkan potensi produktivitas yang seharusnya bisa diperoleh yaitu 2 ton/ha. Adanya upaya yang dilakukan oleh pemerintah berkaitan dengan peningkatan produksi nasional dengan menerapkan teknologi baru (PTT) dalam usahatani kedelai. Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dilakukan, disebutkan bahwa dengan adanya penerapan teknologi PTT akan dapat memberikan tingkat efisiensi teknis, alokatif, dan ekonomis yang lebih tinggi (Silitonga et al. 2017). Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis pengaruh penerapan PTT terhadap peningkatan efisiensi teknis, alokatif, dan ekonomis pada usahatani kedelai, (2) menganalisis faktor yang memengaruhi inefisiensi kedelai pada petani kedelai, (3) menganalisis tingkat keuntungan dan nilai tambah yang diperoleh di tingkat petani dan di tingkat pengrajin tempe. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive karena Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu sentra produksi kedelai dengan produktivitas kedelai tertinggi kedua di Jawa Timur dan merupakan lokasi diterapkannya teknologi (PTT) tersebut. Pengumpulan data dilakukan pada bula Februari-Maret 2018 dengan jumlah sampel sebanyak 59 untuk petani program PTT dan 65 untuk petani non program PTT. Metode analisis yang digunakan yaitu Stochastic Frontier untuk menganalisis fungsi produksi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap tingkat efisiensi produksi kedelai menunjukkan bahwa dengan adanya teknologi PTT telah mampu memberikan tingkat efisiensi teknis yang lebih tinggi, namun belum dapat meningkatkan secara alokatif dan ekonomis. Berikut merupakan hasil perolehan rata-rata nilai efisiensi teknis, alokatif, dan ekonomis secara berturut turut pada petani PTT sebesar 0.95, 0.69, 0.63. dan pada petani non PTT sebesar 0.79, 0.79, 0.69. Adapun faktor-faktor inefisiensi yang memengaruhi tingkat efisiensi teknis petani yaitu dummy status kepemilikan lahan pada petani PTT, dan dummy penyuluhan serta jumlah tanggunggan keluarga pada petani non PTT. Tingkat keuntungan dan nilai tambah petani kedelai masih lebih rendah dibanding pengrajin tempe. Adapun upaya peningkatan efisiensi dapat dilakukan dengan menggunakan input sesuai dengan yang dianjurkan oleh penyuluh dan mengurangi penggunaan input yang berlebih penggunaannya terutama untuk input pupuk kimia. Perlunya peran kelembagaan berkaitan dengan meningkatkan posisi tawar pada penjualan kedelai serta peran kelembagaan dalam melakukan kerjasama dengan pihak penyedia input produksi agar akses ketersediaan input lebih mudah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddcSoybean Productionid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcNganjuk-Jawa Timurid
dc.titlePengaruh Pengelolaan Tanaman Terpadu Terhadap Efisiensi Produksi Kedelai di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timurid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordefisiensi alokatifid
dc.subject.keywordefisiensi ekonomisid
dc.subject.keywordefisiensi teknisid
dc.subject.keywordproduksi kedelaiid
dc.subject.keywordStochastic Frontierid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record