View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Dissertations
      • DT - Human Ecology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Dissertations
      • DT - Human Ecology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pengembangan Kompetensi Pengolah Tradisional Perikanan dalam Perspektif Berkelanjutan.

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (44.14Mb)
      Date
      2018
      Author
      Yanfika, Helvi
      Amanah, Siti
      Fatchiya, Anna
      Asngari, Pang S
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Masyarakat modern menyadari bahwa kesehatan tubuh sangat penting, sehingga ikan dan produk hasil pengolahan ikan menjadi pilihan untuk dikonsumsi. Di sisi lain pengolah ikan oleh masyarakat masih dilakukan, cenderung turun temurun (tradisional). Sebagian pengolah (75%) masih belum memerhatikan standar pengolahan ikan yang aman dan hasil olahan yang memenuhi preferensi konsumen. Tantangan bagi pelaku usaha khususnya pengolah tradisional untuk menciptakan hasil olahan yang bermutu sesuai standar mutu pangan. Hal ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yakni peningkatan gizi masyarakat. Keamanan pangan muncul sebagai suatu masalah yang dinamis seiring dengan berkembangnya peradaban manusia dan kemajuan ilmu dan teknologi, maka diperlukan suatu sistem dalam mengawasi pangan sejak diproduksi, diolah, ditangani, diangkut, disimpan dan didistribusikan serta dihidangkan kepada konsumen. Kompetensi adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu pekerjaan secara tepat. Kompetensi pengolah tradisional baik teknis, manajerial, dan sosial dalam menjalankan usaha untuk menghasilkan mutu produk, baik hasil olahan ikan pengasinan/penggaraman, pengasapan, pemindangan, dan fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis pengaruh karakteristik individu, penyuluhan, dan dukungan lembaga terhadap kompetensi; (2) Menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja dan usaha perikanan berkelanjutan; (3) merumuskan strategi peningkatan kompetensi pengolah tradisional dalam usaha perikanan berkelanjutan, (4) menganalisis penilaian konsumen terhadap mutu hasil olahan tradisional; dan (5) menganalisis kesesuaian program pemberdayaan dengan kebutuhan pengolah. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei di tiga kabupaten di Provinsi Lampung; yaitu Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Pringsewu, dan Kabupaten Lampung Timur. Populasinya adalah pengolah tradisional perikanan (penggaraman, pengasapan, pemindangan, dan fermentasi) dengan jumlah 570 orang. Sampel ditetapkan dengan rumus Slovin dengan tingkat error 5 persen, diperoleh sebanyak 235 orang responden, kemudian jumlah sampel pada masingmasing kelompok ditentukan menggunakan teknik proportional random sampling. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli hingga September 2017. Analisis data dalam penelitian ini mencakup: (1) analisis deskriptif berupa distribusi frekuensi dan uji beda Kruskal wallis, dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 2); (2) analisis inferensial: SEM (Structural Equation Models) menggunakan program LISREL (Linear Structural Relationships) 8.3. Hasil penelitian (1) kompetensi pengolah tradisional dipengaruhi pendidikan non fromal dan jiwa kewirausahaan; (2) kompetensi tidak berpengaruh terhadap kinerja, tetapi berpengaruh secara langsung terhadap usaha perikanan berkelanjutan; (3) Perumusan strategi peningkatan kompetensi pengolah dilakukan melalui strategi yaitu : (a) peningkatan frekuensi kegiatan pendidikan iii nonformal yaitu penyuluhan/pelatihan sesuai dengan kebutuhan pengolah, dan materi terkait penumbuhan jiwa kewirausahaan, (b) penyelenggaraan penyuluhan dengan pendekatan perorangan dan kelompok (c) metode dan media penyuluhan yang digunakan lebih variatif, (d) dukungan program pemerintah yang lebih intensif pada pengolah tradisional perikanan, (e) peningkatan dukungan lembagalembaga pemangku kepentingan; (4) Preferensi konsumen terhadap mutu hasil olahan tradisional, yakni penggaraman, pemindangan, pengasapan, dan fermentasi tinggi. Konsumen menilai produk olahan rasanya enak, memiliki aromanya harum yang khas, penampakkan produk olahan terlihat segar, warna ikan hasil olahan mengkilat, dan tekstur produk olahan padat; dan (5) program pemberdayaan pada pengolah tradisional perikanan dilihat dari aspek context (kesesuaian program dengan masalah dan kebutuhan, serta mampu memecahkan) dan input (jumlah dan kemampuan penyuluh, sarana dan prasarana, dana) tinggi, namun pada aspek proses (kegiatan sosialisasi, pendampingan, kesesuaian pelaksanaan dengan rencana) dan product (tercapai tujuan, terpenuhinya kebutuhan pengolah, dan peningkatan pendapatan pengolah) masih terbatas. Penelitian yang bertema pengembangan kompetensi pengolah tradisional perikanan menegaskan teori dan konsep kompetensi pengolah tradisional perikanan yakni kemampuan pengolah dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Kompetensi yang dimiliki pengolah mempengaruhi kinerja atau hasil kerja dalam usaha berkelanjutan. Teori dan konsep kompetensi tersebut merujuk pada pendapat beberapa ahli, bahwa kompetensi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja. Hasil penelitian menunjukkan penyuluhan dan dukungan lembaga memiliki peran yang sangat rendah dalam peningkatan kompetensi pengolah ikan, sedangkan penyuluhan memiliki pengaruh terhadap usaha perikanan berkelanjutan. Penyuluh perlu didukung terus menerus untuk meningkatkan kemampuannya dalam meningkatkan kompetensi pengolah dan usaha perikanan berkelanjutan. Penyuluh yang memiliki kemampuan yang tinggi tercermin dari kemampuannya menjalankan fungsi penyuluhan yang tertuang dalam Undang-Undang No. 16 Tahun 2006. Penyelenggaraan penyuluhan perikanan setelah diberlakukan Undang- Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, penyuluh perikanan dibawah kewenangan daerah saat ini statusnya telah berubah menjadi pegawai negeri pusat sipil pusat dibawah kewenangan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kelembagaan penyuluhan perikanan berada pada Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementrian Kelautan dan Perikanan. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6 Tahun 2017 Tentang Organisasi Tata Kerja, tidak menempatkan penyuluh perikanan di daerah.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93845
      Collections
      • DT - Human Ecology [615]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository