dc.description.abstract | Kehilangan hara dari pupuk sering menjadi masalah yang menyebabkan
rendahnya efisiensi pemupukan dan juga memicu isu pencemaran lingkungan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, dikembangkan pupuk yang pelepasan unsur
haranya bersifat lambat (slow-release fertilizer/SRF). Salah satu cara untuk
mengontrol atau memperlambat pelepasan hara dari pupuk adalah dengan teknik
pelapisan (coating). Dewasa ini, penggunaan pelapis yang bersifat biodegradable
untuk membuat pupuk lepas-lambat lebih disukai karena ramah lingkungan. Pati
dan selulosa termasuk bahan-bahan yang bersifat biodegradable.
Penelitian ini bertujuan membuat SRF menggunakan berbagai jenis pati dan
selulosa sebagai bahan pelapis, menguji laju pelepasan hara pupuk yang telah
dibuat, dan mempelajari pengaruh pemberian SRF tersebut terhadap pertumbuhan
dan serapan hara tanaman jagung. Lima jenis pati (singkong, jagung, sagu, terigu,
dan beras ketan) dan carboxymethyl cellulose (CMC) digunakan sebagai bahan
pelapis untuk melapisi pupuk NPK granul. Pupuk NPK yang telah dilapisi (NPK
SRF) kemudian diuji laju pencuciannya dengan uji perkolasi dan dilanjutkan
dengan aplikasi pupuk tersebut pada tanaman jagung di rumah kaca.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa jenis pati yang digunakan sebagai
pelapis berpengaruh terhadap laju pelepasan hara dari NPK SRF yang telah dibuat.
Pupuk NPK SRF dengan pelapis pati sagu menunjukkan laju pelepasan hara yang
lambat dan jumlah hara tercuci yang lebih sedikit, yang juga berefek terhadap
pertumbuhan tanaman jagung yang lebih lambat, seperti yang diharapkan dari
SRF. Dengan demikian, pati sagu memiliki potensi yang baik sebagai bahan
pelapis untuk pembuatan pupuk lepas-lambat. Akan tetapi, sifat lepas-lambat dari
pupuk ini kurang sesuai untuk pertumbuhan tanaman setahun seperti jagung. Di
sisi lain, NPK SRF dengan pelapis pati singkong, pati jagung, terigu, pati beras
ketan, dan CMC menunjukkan pertumbuhan tanaman jagung yang lebih baik. Hal
ini mengindikasikan bahwa bahan-bahan tersebut lebih sesuai digunakan sebagai
pelapis pupuk bagi tanaman setahun seperti jagung. Penggunaan pati dan CMC
sebagai bahan pelapis yang biodegradable dalam penelitian ini memiliki
kemungkinan dapat mempengaruhi aktivitas mikrob tanah, sehingga pelepasan
hara pupuk NPK yang telah dilapisi menjadi lebih cepat dibandingkan pupuk NPK
yang tidak dilapisi. | id |