Show simple item record

dc.contributor.advisorWidiatmaka
dc.contributor.advisorSahara
dc.contributor.authorLisanti, Meyliana
dc.date.accessioned2018-09-18T03:09:29Z
dc.date.available2018-09-18T03:09:29Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93819
dc.description.abstractKabupaten Subang memilki sektor andalan di bidang pertanian yaitu terdapat pada jenis hortikultura buah nanas. Menurut Perda RTRW Kabupaten Subang Tahun 2011 – 2031 potensi pertanian dalam peluang peningkatan kemampuan pembiayaan pembangunan wilayah di Kabupaten Subang yaitu berpotensi pada buah nanas. Tujuan penelitian ini adalah menyusun rencana dan strategi pengembangan pertanian hortikultura buah nanas untuk menunjang pengembangan wilayah di Kabupaten Subang dengan melihat potensi lahan pengembangan, usaha tani, dan rantai nilai ekonomi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan November 2017, berlokasi di Kabupaten Subang. Data primer diperoleh dari wawancara langsung petani nanas dan dengan stakeholders, data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini antara lain analisis potensi lahan buah nanas dengan analisis ketersediaan dan kesesuaian lahan, analisis usaha tani, analisis rantai nilai, dan TOPSIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan yang berpotensi untuk pengembangan buah nanas yaitu seluas 6 285 ha tersebar di bagian selatan Kabupaten Subang. Kelayakan usaha tani buah nanas di Kabupaten Subang pada saat ini tergolong menguntungkan apabila dengan nilai R/C ratio sebesar 1.79. Rantai nilai (value chain) pengembangan buah nanas di Kabupaten Subang dlihat dari rantai pemasarannya yaitu berasal dari 3 kelompok yaitu : (1) petani; (2) pedagang pengumpul (bandar/tengkulak); (3) pengolah, kios/jongko, pabrik, dan pasar modern/pasar tradisional. Arahan rencana dan strategi pengembangan pertanian buah nanas untuk menunjang wilayah di Kabupaten Subang dibagi menjadi 2 aspek pengembangan yaitu aspek fisik (lahan) dan aspek ekonomi. Aspek fisik (lahan) menghasilkan prioritas pengembangan potensi lahan di beberapa kecamatan yaitu dengan urutan : (1) Kecamatan Jalancagak; (2) Kecamatan Cijambe; (3) Kecamatan Ciater; (4) Kecamatan Dawuan; (5) Kecamatan Cisalak; (6) Kecamatan Kasomalang; (7) Kecamatan Subang; (8) Kecamatan Kalijati; (9) Kecamatan Cipeundeuy; (10) Kecamatan Sagalaherang; (11) Kecamatan Cibogo; (12) Kecamatan Serangpanjang; dan (13) Kecamatan Tanjungsiang. Aspek ekonomi menghasilkan urutan prioritas pengembangan dengan urutan yaitu pengembangan hulu dengan pelaku pengembangan petani, pengembangan hilir dengan pelaku pengembangan pasar pemasaran, dan pengembangan antara dengan pelaku pengembangan adalah pengolah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcRegional planningid
dc.subject.ddcRegional developmentid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcSubang-Jawa Baratid
dc.titleRencana dan Strategi Pengembangan Pertanian Hortikultura Buah Nanas Untuk Menunjang Pengembangan Wilayah di Kabupaten Subangid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordlahan berpotensiid
dc.subject.keywordrantai nilaiid
dc.subject.keywordusaha taniid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record