Show simple item record

dc.contributor.advisorPutri, Eka Intan Kumala
dc.contributor.advisorIsmail, Ahyar
dc.contributor.authorJunengsih, Juju
dc.date.accessioned2018-09-18T02:49:03Z
dc.date.available2018-09-18T02:49:03Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93814
dc.description.abstractIndustri tekstile merupakan sektor penting dalam perekonomian indonesia dan penghasil devisa dengan nilai ekspor sebesar 9,27%. Industri tekstile mampu menciptakan lapangan kerja dan menyerap banyak tenaga kerja. Pada tahun 2016 industri tekstile dikawasan industri Cimahi memiliki kontribusi yang cukup tinggi dalam PDRB yaitu sebesar 46,8%. Selain berdampak positif terhadap pemerintah, pengembangan industri berdampak positif terhadap masyarakat yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka pengangguran/menciptakan lapangan pekerjaan. Adapun dampak negatif yaitu merugikan masyarakat dan lingkungan yaitu terjadi pencemaran, baik pencemaran air, tanah dan udara. Limbah cair industri yang dialirkan ke badan air telah mencemari sungai. Sungai yang tercemar di wilayah Cimahi yaitu lima sungai yang merupakan bagian dari DAS Citarum Hulu. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Utama, Melong dan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat. Penelitian melibatkan 101 responden masyarakat. Stakeholder yang terkait dalam pengelolaan Sungai dan limbah industri diantaranya Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Kelurahan, Perguruan Tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan eksternalitas negatif akibat pencemaran sungai karena aktivitas industri, mengestimasi kerugian ekonomi masyarakat akibat pencemaran air sungai, mengestimasi nilai kompensasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kesediaan masyarakat menerima kompensasi dan menganalisis peran para pihak terkait dalam pengelolaan sungai dan limbah industri. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, metode cost of illness, replacement cost, loss of earning, metode CVM dan Regresi logistik serta analisis stakeholder. Estimasi kerugian ekonomi masyarakat akibat pencemaran limbah cair industri di tiga kelurahan yaitu Kelurahan Utama, Leuwigajah dan Melong Kecamatan Cimahi Selatan sebesar Rp. 9.896.998.561 per tahun, nilai tersebut diperoleh dengan pendekatan menggunakan biaya pengganti air bersih, biaya sakit dan kehilangan pendapatan karena sakit. Total WTA masyarakat sebesar Rp 5.107.036.092 per tahun, sedangkan besarnya keinginan masyarakat menerima ganti rugi adalah sebesar Rp 105.109/KK/bulan. Namun upaya yang telah dilakukan perusahaan atau industri berupa memberikan fasiltas air bersih kepada masyarakat yang terkena dampak sebesar Rp 63.825/KK/bulan. Adapun faktor yang mempengaruhi kesediaan masyarakat menerima kompensasi adalah pendidikan, lama tinggal dan jarak ke sungai. Stakeholder yang memiliki pengaruh dan kepentingan yang tinggi adalah DLH Provinsi Jawa Barat, DLH Kota Cimahi, Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Kelurahan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEnvironmental economicsid
dc.subject.ddcCommunity economicsid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBandung-Jawa Baratid
dc.titleEstimasi Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Pencemaran Sungai Citarum (Kasus : Kelurahan Utama, Melong dan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordeksternalitasid
dc.subject.keywordkerugian ekonomiid
dc.subject.keywordlimbah industriid
dc.subject.keywordwillingness to acceptid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record