Show simple item record

dc.contributor.advisorJune, Tania
dc.contributor.advisorSetiawan, Yudi
dc.contributor.authorArtikanur, Salis Deris
dc.date.accessioned2018-09-12T06:05:03Z
dc.date.available2018-09-12T06:05:03Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93689
dc.description.abstractSalah satu komoditas unggulan yang telah menyumbangkan banyak pendapatan bagi Indonesia yaitu kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit di Jambi mengalami pertambahan luas sehingga dapat mempengaruhi keseimbangan energi dan suhu permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan suhu permukaan dan fluks bahang pada pertanaman kelapa sawit dengan umur berbeda, bagaimana perbedaannya antara hutan dan perkebunan kelapa sawit, dan menganalisis pengaruh penanaman kelapa sawit terhadap perubahan iklim mikro di Jambi. Menggunakan Surface Energy Balance Algorithm for Land (SEBAL), didapatkan hasil bahwa di Jambi, tanaman kelapa sawit muda (umur 2 tahun) memiliki suhu permukaan yang lebih tinggi 2oC dibandingkan dengan kelapa sawit dewasa (umur 19 tahun). Sedangkan suhu permukaan pada tanaman kelapa sawit dewasa sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan hutan alam yaitu 0.5oC. Penambahan umur kelapa sawit diikuti kenaikan tinggi tanaman (h), canopy cover (CC), dan kekasapan permukaan yang mengakibatkan naiknya nilai NDVI serta terjadinya efek pendinginan di sekitar pertanaman sehingga suhu permukaan (Ts) menurun yang ditunjukkan oleh persamaan TS = 27.00 - 0.1581h - 0.0317CC dan NDVI = 0.1335 + 0.00892h + 0.00096CC. Fluks bahang terasa (H) dipengaruhi oleh suhu permukaan, panjang kasap, kecepatan kasap, dan tahanan aerodinamik pada tanaman. Nilai H tertinggi terdapat di kebun kelapa sawit dekat Brimob yaitu 282 W/m2. Fluks bahang laten (LE) merupakan sisa dari radiasi netto dikurangi dengan fluks bahang tanah dan fluks bahang terasa. Nilai LE tertinggi terdapat di kebun kelapa sawit Desa Pompa Air yaitu 710 W/m2. Fluks bahang tanah (G) dipengaruhi oleh radiasi netto, NDVI, suhu permukaan, dan albedo. Nilai G yang tertinggi ada di kebun kelapa sawit PT Pisifera Persada yaitu 98 W/m2.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcGeophysics and Meteorologyid
dc.subject.ddcNet Radiationid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleSuhu Permukaan dan Fluks Bahang : Komparasi antara Hutan Alam dan Perkebunan Kelapa Sawit di Provinsi Jambi Menggunakan Surface Energy Balance Algorithm for Land (SEBAL).id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordNDVIid
dc.subject.keywordradiasi nettoid
dc.subject.keywordfluks bahang terasaid
dc.subject.keywordfluks bahang latenid
dc.subject.keywordtutupan kanopiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record