Show simple item record

dc.contributor.advisorNandika, Dodi
dc.contributor.advisorKarlinasari, Lina
dc.contributor.authorFauziyyah, Shofi
dc.date.accessioned2018-08-30T07:55:28Z
dc.date.available2018-08-30T07:55:28Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93534
dc.description.abstractDi Indonesia, rayap tanah dari spesies Coptotermes curvignathus Holmgren telah menarik perhatian selama bertahun-tahun karena peranannya sebagai serangga perusak kayu. Serangan spesies rayap ini pada kayu bangunan telah menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Namun, pola kerusakan serta sifat fisis kayu yang terserang rayap tersebut belum dilaporkan secara luas. Suatu penelitian laboratoris telah dilakukan unuk mendeskripsikan pola kerusakan dan sifat fisis kayu meranti (Shorea spp) yang terserang rayap tanah C. curvignathus. Contoh uji dipaparkan selama 3, 6, dan 9 minggu terhadap koloni C. curvignathus yang dibiakkan di laboratorium. Karakteristik pola kerusakan contoh uji diamati secara visual, sedangkan derajat serangan rayap dievaluasi dengan American Society for Testing Materials (ASTM) Standard D3345 2017. Pilodyn Wood Tester digunakan untuk mengukur kerapatan contoh uji melalui prosedur penembakan pin pada semua permukaan contoh uji yang bersentuhan dengan tanah. Kehilangan berat, kerapatan, dan berat jenis contoh uji setelah pemaparan juga diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serangan rayap diawali dengan pembentukan liang kembara pada permukaan contoh uji, tahap berikutnya rayap membuat lubang masuk (entry hole) berdiameter 1 mm pada contoh uji tersebut. Pada permukaan kayu terserang rayap terdapat liang-liang gerek dengan panjang bervariasi. Liang gerek ini menyerupai terowongan pipih panjang yang cenderung mengikuti arah serat kayu. Permukaan liang gerek bersih, tidak terdapat pelapukan dan sisa-sisa tanah. Berdasarkan uji penetrasi pin menggunakan Pilodyn Wood Tester, kerapatan dan berat jenis laju penurunan berat jenis dan kerapatan contoh uji yang dipaparkan selama 3, 6, dan 9 minggu memiliki tren yang serupa. Penetrasi pin dapat digunakan sebagai parameter untuk menentukan sifat fisis kayu berupa kehilangan berat, kerapatan, dan berat jenis.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcForest Productsid
dc.subject.ddcWood Propertiesid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleSifat Fisis Balok Kecil Meranti terserang Rayap.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordCoptotermes curvignathus Holmgrenid
dc.subject.keywordkayu merantiid
dc.subject.keywordliang gerekid
dc.subject.keywordpenetrasi pinid
dc.subject.keyworduji non destruktifid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record