dc.description.abstract | Tudingan terhadap perkebunan kelapa sawit selalu dinilai dari perspektif
ekologi dan sering mengabaikan dimensi manusia. Kenyataannya, masyarakat
sebagai elemen dalam ekosistem merupakan stakeholder yang merasakan
langsung berbagai dampak pengembangan perkebunan sawit, sehingga persepsi
masyarakat menjadi penting untuk diketahui dan dapat menjadi salah satu faktor
yang menentukan keberlanjutan perusahaan. Penilaian terhadap keanekaragaman
hayati oleh masyarakat ini mungkin juga akan berbeda dengan penelitian dari
kajian ekologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi masyarakat
dan mengidentifikasi kehilangan dan perolehan keanekaragaman hayati dengan
kehadiran perkebunan sawit. Penelitian dilakukan di Kebun Sawit PHLE
Sumatera Utara dengan membandingkan dua kelompok responden yaitu 23
responden bergantung sawit dan 23 responden tidak bergantung sawit
menggunakan metode wawancara. Masyarakat sekitar kebun sawit PHLE yang
bergantung sawit mayoritas adalah laki-laki (69,57%), sedangkan yang tidak
bergantung sawit mayoritas adalah perempuan (56,52%). Persepsi masyarakat
bergantung dan tidak bergantung sawit terhadap kehilangan dan perolehan
satwaliar pada umumnya positif sedangkan persepsi masyarakat terhadap
tumbuhan antara masyarakat yang bergantung dan tidak bergantung sawit berbeda
pada persepsi semakin beragamnya tumbuhan, dan positif pada persepsi lainnya,
karena sebagian besar masyarakat setuju bahwa kehilangan tumbuhan tidak
berpengaruh bagi masyarakat. Terdapat tiga peubah karakteristik yang
memengaruhi persepsi masyarakat terhadap satwaliar yaitu asal, lama bekerja di
sawit, dan jenis kelamin, sementara persepsi pada tumbuhan hanya dipengaruhi
oleh umur. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi masyarakat yang
bergantung sawit dan tidak berdasarkan hasil uji Mann-Whitney > 0,05. Terdapat
kehilangan 3 jenis satwaliar dan 3 jenis tumbuhan serta perolehan 4 jenis satwaliar
dan 8 jenis tumbuhan berdasarkan persepsi masyarakat. Hanya terdapat 3 jenis
perolehan satwaliar dan 3 jenis perolehan tumbuhan yang juga diperoleh
berdasarkan pendekatan ekologi. | id |