dc.description.abstract | Hutan berperan penting dari segi ekonomi, sosial dan ekologi sehingga
dibutuhkan pengelolaan hutan secara lestari.Informasi potensi tegakan hutan dapat
digunakan sebagai dasar pengelolaan dan pemanfaatan hutan secara berkelanjutan.
Penelitian ini bertujuan merumuskan model penduga potensi tegakan hutan
menggunakan citra resolusi sedang dan membuat peta sebaran potensinya
berdasarkan model terpilih. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra
Landsat 8. Model-model penduga dibangun menggunakan peubah indeks vegetasi
berbasis citra satelit, yaitu NDVI, GNDVI, RGI, SAVI, DVI, SRVI, dan IPVI.
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai indeks vegetasi memiliki koefisien
korelasi yang cukup tinggi dengan volume tegakan. Pemilihan model didasarkan
dari nilai skor yang mempertimbangkan nilai s, R2, SA, bias, dan RMSE. Hasil
penelitian dapat menunjukkan bahwa model penduga potensi tegakan terbaik
adalah model eksponensial menggunakan peubah indeks vegetasi GNDVI dan
SAVI, dengan bentuk model persamaan V = exp (2.18 + (1.33 SAVI) + (4.46
GNDVI)) dengan nilai R2 sebesar 57.6 %. Potensi hutan di Kabupaten Lampung
Selatan menurut model terbaik adalah sebesar 5 594 706.60 m3 dengan rata-rata
141.89 m3/ha. Kecamatan Tanjung Sari memiliki potensi hutan tertinggi sebesar 1
389 436.96 m3 dengan luas hutan 9729.11 ha. Kecamatan yang memiliki potensi
hutan terendah adalah Kecamatan Way Panji sebesar 8352.36 m3 dengan luas
hutan hanya 87.78 ha. | id |