Show simple item record

dc.contributor.advisorDarmawan, Wayan
dc.contributor.advisorPriadi, Trisna
dc.contributor.advisorGerardin, Philippe
dc.contributor.authorPratiwi, Lisa Adina
dc.date.accessioned2018-08-29T04:32:49Z
dc.date.available2018-08-29T04:32:49Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93369
dc.description.abstractKayu jati adalah salah satu jenis kayu tropis yang terkenal. Kayu ini memiliki stabilitas dimensi yang tinggi, tahan terhadap jamur, dan memiliki gambar yang indah. Saat ini, ketersediaan kayu jati rotasi panjang mulai terbatas, sedangkan permintaan terhadap kayu tersebut meningkat. Hal tersebut mendorong industri kayu untuk mencari pengganti kayu jati berotasi panjang. Lembaga penelitian seperti LIPI dan Litbang Perhutani sudah mengembangkan kayu jati berotasi pendek. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi keterbatasan kayu jati berotasi panjang. Kayu jati rotasi pendek yang mempunyai masa tebang relatif pendek sekitar 7-10 tahun cenderung bersifat kurang stabil dimensinya dan ketahanan alaminya rendah. Salah satu metode peningkatan mutu kayu yang ramah lingkungan yaitu pemanasan pada suhu tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi efek dari pemanasan pada suhu 220 °C selama 20 jam dibawah gas nitrogen terhadap komposisi kimia, antioksidan, stabilitas dimensi, ketahanan terhadap serangan jamur, dan untuk menganalisis efek ketahanan kayu jati terhadap pengaruh cuaca buatan. Pada penelitian ini, kayu dipanaskan pada suhu 220 °C selama 20 jam pada kondisi gas nitrogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu jati mengalami degradasi hemiselulosa dan peningkatan persentase relatif selulosa dan lignin setelah pemanasan. Kadar ekstraktif pada kayu jati berotasi pendek mempunyai nilai yang lebih rendah dibanding jati berotasi panjang. Proses pemanasan pada kayu jati menyebabkan penurunan kadar ektraktifnya. Ektrak jati yang dipanasan menghasilkan aktifitas antioksidan yang lebih efektif. Peningkatan stabilitas dimensi ditandai dengan nilai anti-swelling efficiency sebesar 64.87% untuk jati rotasi pendek dan 58.93% untuk jati rotasi panjang. Ketahanan terhadap jamur Trametes versicolor meningkat pada jati yang dipanaskan. Pengecatan pada permukaan jati yang dipanaskan menghasilkan kekuatan pelekatan dan fotostabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan tanpa pemanasan. Jati berotasi pendek yang dipanaskan dapat dipertimbangkan untuk penggunaan eksterior.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcForestryid
dc.subject.ddcForest Productid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleKarakteristik Modifikasi Panas pada Kayu Jati Rotasi Pendek dan Panjang dan Pengaruhnya terhadap Cuacaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordjati, pemanasanid
dc.subject.keywordstabilitas dimensiid
dc.subject.keywordketahananid
dc.subject.keywordpelapisanid
dc.subject.keywordperubahan cuacaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record