dc.description.abstract | Bahan organik tanah (BOT) adalah komponen tanah yang sumber utamanya
berasal dari jaringan tumbuhan seperti daun, ranting, cabang, batang dan akar
tumbuhan serta binatang sebagai sumber sekunder. Jenis vegetasi yang berbeda
akan menyumbangkan biomassa yang berbeda sebagai sumber BOT dan akan
menentukan komposisi dari fraksi-fraksi BOT yang terbentuk. Sumber biomassa
akan berpengaruh terhadap fraksi BOT. Penelitian ini bertujuan untuk (1)
mengetahui sebaran, fraksi-fraksi BOT (bebas, terikat Al dan Fe serta terikat klei)
menurut kedalaman di bawah tegakan pinus dan damar serta kaitannya dengan
turnover BOT, dan (2) melihat kadar asam humat dan asam fulvat pada tanah di
bawah dua tegakan tersebut serta kaitannya dengan turnover BOT. Bahan yang
digunakan pada penelitian ini meliputi contoh tanah yang diambil dari penampang
tegak tanah (profil) di bawah tegakan pinus (Pinus mercusii Jungh. Et de Vriese)
berumur 26 tahun dan tegakan damar (Agathis loranthifolia Salisb.) berumur 31
tahun. Analisis laboratorium terdiri atas penetapan C-organik, tekstur, fraksionasi
BOT ke dalam tiga bentuk, dan ekstraksi senyawa asam humat dan asam fulvat.
Hasil penelitian menunjukkan kadar C-total tanah di bawah tegakan pinus berkisar
antara 0.23-6.05% dan di bawah tegakan damar berkisar antara 0.12-5.68%.
Bentuk ikatan BOT tanah pada profil pinus dan damar didominasi oleh C-klei
yang berkisar antara 0.12-4.14%. Rasio bahan organik terikat Al dan Fe lebih
tinggi pada profil pinus. Rasio bahan organik terikat klei lebih tinggi pada profil
damar. Kadar C-AF menurut kedalaman pada tanah di bawah tegakan pinus lebih
tinggi dibandingkan tegakan damar sedangkan kadar C-AH hampir seimbang.
Semakin tinggi rasio BOT yang bersifat stabil terhadap BOT total semakin lama
turnover BOT pada suatu tanah. Terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi
kadar senyawa humik pada suatu tanah maka turnover BOT akan semakin cepat. | id |