dc.description.abstract | Perubahan penggunaan lahan merupakan sesuatu yang pasti terjadi di setiap
wilayah. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan berbeda untuk
setiap daerah, sehingga diperlukan simulasi dan analisis. Model perubahan
penggunaan lahan dapat dijadikan sebagai suatu sarana untuk memprediksi
penggunaan lahan di masa mendatang sekaligus mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam perubahan penggunaan lahan tersebut. Tujuan dari penelitian
ini untuk (1) menganalisis perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Bandung, (2)
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan penggunaan
lahan di Kabupaten Bandung dan (3) membangun model perubahan penggunaan
lahan di Kabupaten Bandung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu interpretasi visual,
proyeksi penggunaan lahan tahun 2031 menggunakan model CLUE-S. Interpretasi
visual citra dilakukan pada citra Landsat tahun 2000, 2010, dan 2015 berdasarkan
7 unsur interpretasi. Data penggunaan lahan tahun periode 2000-2010 dijadikan
data awal untuk prediksi pada tahun 2015. Model perubahan penggunaan lahan
2000-2010 digunakan dalam prediksi penggunaan lahan untuk tahun 2031.
Jumlah penduduk, ketinggian, lereng, jarak dari jalan, jarak dari pusat kota,
jarak dari sungai, tanah aluvial, tanah regosol dan tanah podsolik merupakan faktor
yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan sawah menjadi lahan lain. Selain
itu faktor curah hujan yang juga mempengaruhi perubahan penggunaan lahan hutan
menjadi lahan lain. Prediksi penggunaan lahan tahun 2031 dengan Model CLUES
dilakukan dengan 3 skenario, yaitu mengikuti pola historis (skenario 1), dengan
batasan penggunaan lahan sawah (skenario 2), dan batasan penggunaan lahan hutan
(skenario 3). Hasil prediksi penggunaan lahan 2031 menunjukan bahwa pada
skenario 1, struktur penggunaan lahan sesuai dengan alokasi kebutuhan, dimana
hutan dan sawah berkurang masing-masing 3,854 % dan 10,053 % dibandingkan
tahun 2015. Pada skenario 2 luas sawah hanya menurun 3,365 % dan hutan
berkurang 5,692 %, sementara pada skenario 3 luas hutan hanya menurun 0,009 %
tetapi berimplikasi penurunan luas sawah yang cukup besar, yaitu 19,463 %
dibandingkan tahun 2015. | id |